Luka

2.8K 273 33
                                    

Awas typo~





"Kenapa!?"

"Tersangkut kawat gelang."

Jujur saja, jawaban Jungkook terdengar seolah ia sedang membicarakan apa menu sarapannya tadi. Tenang. Kalem. Seakan bukan sesuatu yang gawat. Bukannya mau membesar-besarkan, tapi, lihat ia sekarang. Tangan terangkat jauh, menjaga jarak seaman mungkin agar tak mengotori kostumnya. Darah segar mengalir perlahan dari sela jemari. Merah menetes-netes sepanjang jalannya dari atas panggung.

Seorang staff menghampiri mereka dan menyarankan agar Jungkook cepat dibawa ke ruang tunggu. Taehyung, yang turun panggung belakangan, hanya sempat melihat punggung Namjoon yang menghela Jungkook meninggalkan belakang panggung, hilang di ujung lorong bersama beberapa orang lain. Ia hampir berlari kecil mengejarnya sebelum Hoseok menahan bahunya dan mengingatkannya untuk melepas mikrofonnya dahulu sebelum pergi.

"Ah, kenapa malah kusut begi_"

"Sabar."

Gerutuan Taehyung yang kesulitan melepas mikrofon di balik kostumnya terpotong gumaman Yoongi. Ia bungkam saja saat jari jemari pucat Yoongi membantunya melepaskan seluruh kabel-kabel yang menempel di tubuhnya.

"Tidak perlu terburu-buru."

"Aku ingin lihat Jungkook hyung, hyung!"

"Hmm. Tenanglah, kurasa lukanya tak parah. Nah, sudah."

Dan dengan tepukan Yoongi di pundaknya, Taehyung meluncur ke ruang tunggu meninggalkan hyung-hyungnya yang lain.

Di ruang tunggu, Taehyung mendapati Namjoon duduk di depan meja rias. Taehyung hampir bertanya sesaat sebelum Jungkook keluar dari kamar mandi bersama seorang staff wanita. Hyungnya itu memegangi tangannya yang kini basah terbalut handuk kecil. Tampaknya mereka baru selesai membasuhnya.

"Hyung!"

Cepat Taehyung menghampiri. Jungkook tersenyum lembut melihat ia merangsek ke arahnya.

"Oh, Tae."

Mereka duduk di sofa panjang setelah staff tadi mendumal karena temannya tak juga kembali membawakan kotak p3k dan berakhir pergi keluar mencarinya sendiri.

"Sakit sekali ya, hyung?"

Genggaman tangan Taehyung di lengan baju Jungkook sedikit membuat Jungkook senang. Oh, maknae ini mengkhawatirkannya!

"Tidak sakit, kok! Hanya perih. Sedikit."

Terangnya kalem.

"Bohong! Pasti sakit!"

"Tidak sakit. Serius."

Tak lama, staff tadi kembali lagi. Pun member lain dan manager yang baru saja datang ke ruang ganti.

Perempuan itu menyuruh Jungkook duduk di depannya dan mulai memeriksa tangannya.

"Hanya sayatan, tak terlalu parah. Kupikir tidak perlu dijahit. Tapi jika mau lebih jelas bisa dibawa ke rumah sakit setelah ini!"

Dibalutnya luka Jungkook dengan kain kasa dan plester. Wanita itu menatap satu persatu member, juga manager hyung, lalu tersenyum kecil.

"Sebisa mungkin jangan terlalu banyak dipakai dulu, supaya lukanya cepat kering!"

"Ah,"

Jungkook mengangguk-angguk. Sedikit geli melihat ekspresi Taehyung yang serius memperhatikan penjelasan staff tersebut di sampingnya. Kemudian ia menoleh lagi saat wanita itu menepuk lengannya beberapa kali.

"Melihat tubuhmu, kau pasti sering berolahraga. Liburlah dulu tiga empat hari ini. Jangan dipakai untuk mengangkat yang berat-berat!"

Nasihatnya seraya membereskan peralatan kesehatan. Jungkook dan semua member membungkuk sopan sembari berterimakasih saat wanita itu pamit dan berlalu pergi meninggalkan ruangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maknae!Tae SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang