Awas typo~
Seokjin pernah bertanya. Di suatu hari karena ia sangat penasaran.
"Apa kau pikir Taehyung juga menyukaimu?"
Itu bukan sindiran. Seokjin bertanya karena benar-benar ingin tahu.
Saat itu musim panas. Seokjin menemukan Jungkook duduk sendirian di atas lantai balkon yang sejuk. Karenanya pemuda itu menghampiri sambil membawa dua kaleng cola dingin. Berniat membaginya dengan sang dongsaeng.
Dulu, saat pekerjaan belum terlalu padat mereka sering mengobrol berdua. Membicarakan banyak hal tentang keluarga atau teman. Terkadang juga melamun bersama berangan-angan membayangkan kehidupan mereka saat sukses kelak. Jungkook akan bercerita dan Seokjin mendengarkan sambil sesekali menimpali. Begitu sebaliknya. Seokjin merindukan saat-saat seperti itu.
Kini, di sebelahnya Jeon Jungkook tersenyum. Melempar pandangannya jauh ke langit malam Seoul yang masih saja tampak sibuk. Puncak tower berkelap-kelip merah putih di kejauhan. Lampu pesawat juga sekilas melintas di langit yang gelap. Menggantikan cahaya-cahaya bintang yang seakan sirna ditelan kelam.
"Dia juga mencintaiku, hyung! Aku yakin!"
Suaranya mantap. Seokjin dapat melihat ada kepercayaan dalam binar matanya yang terang. Tak pernah Seokjin lihat Jungkook seyakin ini.
Jika boleh jujur, Seokjin sendiri sedikit tak percaya. Bukan tanpa sebab. Lihat saja hubungan kedua maknaenya selama ini. Selalu Jungkook yang terlihat mengejar. Hanya Jungkook yang terlihat jatuh cinta di sini.
Semua orang menyadari. Bagaimana Jeon Jungkook menyerahkan segala perhatiannya pada si maknae. Pemuda itu selalu mencarinya, menanyakan keadaannya. Ia selalu mengawasi pola makannya, menegurnya saat salah, menghiburnya saat sedih, dan menyemangatinya saat lelah.
Hanya Jeon Jungkook yang bisa menghadapi kekeras kepalaan Taehyung. Mengembalikan senyumnya saat homesick menyerang. Ia juga satu-satunya yang panik bukan main mendengar Taehyung terluka di sekolah. Menemaninya begadang semalam suntuk membuat tugas.
Jeon Jungkook sempurna untuk Kim Taehyung. Dan itu nyata.
Tapi tak pernah sekalipun Seokjin lihat Taehyung memperlakukan Jungkook dengan spesial. Memperlakukannya berbeda dari hyung-hyungnya yang lain. Taehyung memang manis, yang termanis yang pernah Seokjin temui dalam hidupnya. Namun tingkah manisnya anak itu berikan kepada semua orang. Perhatiannya yang penuh simpati itu ia sebar rata pada orang di sekitarnya.
Tak ada yang istimewa dari Kim Taehyung untuk Jeon Jungkook.
"Kenapa kau seyakin itu?"
Banyak orang meragukan, jika cinta Jungkook itu terbalas.
Jungkook masih tersenyum. Satu hal pasti jika sedang membicarakan Taehyung dalam suasana baik.
"Taehyung itu capricorn, hyung! Dan caranya mencintai itu sangat manis!"
Bisiknya penuh arti. Seokjin terdiam, seakan seluruh atensinya ditarik paksa ke dalam perspektif Jeon Jungkook tentang Kim Taehyung selama ini.
"Hyung hanya kurang memperhatikan!"
"Aku tak mengerti."
Jungkook terkekeh. Bahagia sekali hingga Seokjin tak enak hati memotongnya untuk sebuah pertanyaan.
"Dia mencintai dengan cara-cara lucu. Hal-hal kecil yang berharga!"
Terawangnya sekali lagi.
Seokjin selalu heran, mengapa Jungkook tak pernah marah jika Jimin atau Hoseok mengejek cintanya tak berbalas. Mengapa anak itu hanya tersenyum sambil menerawang meski mudah saja memukul kedua orang itu dengan badannya yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae!Tae Series
FanfictionAu! Cerita sehari-hari tentang Bangtan dan maknae mereka, Kim Taehyung Yaoi, brothership, dll