bangun

5.7K 615 69
                                    


Awas typo~




Taehyung terbangun saat alarm ponsel Hoseok menjerit keras-keras di ranjang sebelah. Ia membuka matanya, melihat Hoseok, yang berada di sudut lain ruang berselang ranjang Jimin di sebelahnya, menyibak selimut dan bangun dari ranjangnya. Tangan Hoseok menggapai-gapai nakas dan meraih ponsel, lalu tak lama suara berisik itu tak lagi terdengar.

"Kau bangun? Tumben."

Itu yang Hoseok katakan saat mata mereka bertemu. Taehyung tak membalas apa-apa, ia hanya memasang wajah malas menanggapi sindiran member bangtan kelebihan energi itu. Hoseok malah terkekeh, bangkit dari ranjangnya sambil tertawa-tawa.

"Ayo bersiap! Hari ini kita sibuk!!"

Taehyung masih mengikuti punggung Hoseok hingga pria itu menghilang di balik pintu. Setelah hyungnya itu menghilang suasana terasa sangat sunyi. Jika dibilang pagi sebenarnya belum pantas juga. Sekarang baru jam empat subuh. Mereka harus pergi pukul lima nanti, Taehyung rasa tidur setengah jam lagi bukan masalah. Lagipula Jimin, yang sekarang ada di depannya, juga masih lelap tertidur.

Masih dengan merasakan kantuk yang tiba-tiba menyerangnya kembali, Taehyung berniat memutar tubuhnya membelakangi Jimin. Namun, ketika ada sesuatu yang mengganggu pergerakannya, Taehyung baru sadar jika ada orang lain yang menempati ranjangnya. Taehyung belum sempat memutar tubuhnya, tetapi dari lengan berat yang mengitari perutnya, dari deru napas seseorang yang menyentuh tengkuknya, Taehyung tahu siapa orang itu.

"Dia tidur di sini lagi!"

Sungutnya setengah berbisik. Susah payah Taehyung memutar tubuh hingga telentang.

Sekilas Taehyung dengar suara Seokjin hyung di luar kamar. Mengobrol dengan Hoseok sesekali. Taehyung kembali memancang pandangannya pada penumpang gelap di ranjangnya pagi ini. Ia teliti raut yang tertidur pulas itu. Seperti tanpa beban.

"Jung hyung.."

Taehyung coba memanggil. Tak ada jawaban. Sosok itu masih terlelap nyaman. Rambutnya jatuh menutupi kening, melewati alis dan hampir mencapai matanya yang terpejam. Taehyung menjulurkan jemarinya untuk menyentuh helaian lembut itu.

Tak ada pergerakan berarti saat ia menyentuhnya. Meyakinkan Taehyung jika Jungkook benar-benar tipe mayat saat tertidur.

Taehyung menarik tangannya kembali. Namun matanya masih awas memperhatikan raut damai itu terlelap. Matanya tertutup namun bibir tipisnya terbuka kecil. Taehyung tersenyum melihat ekspresinya yang mirip anak kecil.

Tapi tak lama Taehyung menggeleng.

Tidak! Tidak! Apanya yang anak kecil!?

Jungkook hyung bukan anak kecil! Dia tidak manis seperti anak kecil. Dia itu usil. Suka sekali melarangnya ini itu. Menyuruhnya ini itu. Taehyung sering sekali tak ia perbolehkan melakukan sesuatu. Seperti bos besar saja.

Batin Taehyung berperang.

Ketika ia mengamati lagi wajah Jungkook, bagaimana alisnya yang tebal di atas matanya yang terpejam, lalu hidungnya yang mancung juga rahangnya yang tegas, Taehyung yakin Jungkook memang benar-benar seorang pria dewasa.

"Taeee, kau mau mandi duluan atau hyung dulu?!"

Dari luar, suara Hoseok menggelegar. Orang itu benar-benar berniat membangunkan semua orang. Termasuk tetangga mereka jika perlu.

Taehyung tak membalas. Ia menghela napasnya cukup panjang. Samar, ia dengar percakapan Seokjin dan Hoseok yang mengiranya tidur kembali.

Taehyung memilih menoleh. Lalu tersenyum tanpa sadar.

Maknae!Tae SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang