Awas typo~
"Jangan senyum-senyum sendiri!"
Jungkook memperingati. Tanpa melihat langsung pun ia tahu, Taehyung, yang sejak tadi tengkurap di sebelahnya, senyum-senyum seorang diri. Tak aneh jika Taehyung membaca atau melihat sesuatu yang lucu di ponselnya, atau buku, atau apalah sesuatu yang lain. Pasalnya, anak itu sejak tadi hanya tengkurap bertumpu siku di sana tanpa memegang apapun. Taehyung terus menatap futon lembut milik hotel tempat mereka tidur malam ini dengan pikiran melayang kemana-mana, tanpa melakukan apapun. Tak tahu juga Jungkook apa maksud Taehyung tiba-tiba datang menempel padanya -yang sibuk main psp sejak selesai makan malam- dan hanya diam tak merecoki permainannya macam biasa.
"Hehe...Tak apa kan, hyung, sesekali!"
Anak itu meringis senang sekali. Dalam posisi tiduran, Jungkook bisa melihat senyum itu melebar mendekati telinga. Jungkook mungkin terdengar berlebihan, tapi tiba-tiba saja, rasanya segala lelah yang menggelayuti dirinya selepas konser tadi diangkat begitu saja. Ada benarnya ucapan Jimin tempo hari, senyum Kim Taehyung itu tak ubahnya vitamin harian. Segar sekali melihatnya.
"Terserahlah.."
Taehyung tertawa lepas. Lantas, tanpa diminta, ia mulai menjelaskan dengan nada lirih. Hampir berbisik.
"Hyung, tidakkah hyung pikir, namaku itu bagus sekali? Aku paling muda di sini tapi semua orang memanggilku hyung! Sopan sekali!"
Ada kekehan menyelip dalam kata-katanya. Jungkook hanya diam, tak tahu harus merespon bagaimana. Agaknya maknae itu sedang dalam mode tidak waras. Itu sering terjadi beberapa kali dalam seminggu. Hyungdeul bilang itu penyakit kambuh-kambuhan. Ada siklusnya, seringnya saat perasaan Taehyung sedang baik. Taehyung dan pemikirannya yang tak biasa memang sudah terkenal sejak lama.
"Orang tuaku begitu pandai memilih nama untuk anaknya yang tampan ini, bukan?"
Dan senyumannya masih berlanjut. Decakan kecil meluncur dari belah bibir tipis Jungkook, seakan menginterupsi. Taehyung memperhatikan wajah hyungnya penasaran akan tanggapan yang akan diberikan. Sejenak, ada sedikit rasa iri melihat hyungnya begitu tampan meski tanpa make up, apalagi jika dilihat dari atas dengan jarak sedekat ini.
"Kim-Tae-Hyung...hmm, Kim Taehyung... Itu nama yang bagus. Hanya saja, bukankah ada nama yang lebih baik?"
Jungkook menghentikan permainannya. Balas memperhatikan Taehyung lekat-lekat dengan seulas senyum menawan di bibirnya, lebih mirip seringai sombong. Taehyung mengangkat alis, seakan tahu pasti akan dibawa ke mana arah pembicaraan mereka ini.
"Ih, hyung pasti mau bilang Jeon Jungkook! Hyung narsis!"
Ganti Taehyung mencebik. Tak sadar diri jika ia jauh lebih narsis sejak tadi. Ia menurunkan tubuhnya hingga kepalanya menempel di permukaan futon yang wangi pelembut pakaian. Menolehkan wajahnya menatap Jungkook dari samping. Jungkook hanya meliriknya sekilas, lalu memilih mengamati langit-langit kamar bernuansa Jepang itu. Taehyung berkedip pelan menatap telinga Jungkook yang berada tepat di depan matanya. Kemudian berpikir jika Jungkook jarang sekali melepas sebelah antingnya yang bulat itu, saat tidur pun hyungnya masih suka memakainya.
"Tentu saja tidak! Meski faktanya hyung juga sangat menyukai nama sendiri, tapi..."
Ia menjeda. Semacam kebiasaan saat berbicara dengan Taehyung dalam suasana santai macam sekarang. Taehyung pendengar yang baik, karena itu Jungkook senang sekali memperlambat ucapannya. Sekalian mengulur waktu berduaan.
Jika Taehyung mau menghitung, ada lebih dari sepuluh detik terbuang hingga akhirnya Jungkook menoleh ke arahnya. Meringis tak kalah lebar dari senyumnya tadi dan berkata,
"Bukankah Jeon Taehyung lebih enak didengar?"
End
Hello
Ada yang pernah nonton film SHUTTER ISLAND punya om Leo dicap?
"Tidak, Kim Jungkook lebih enak didengar daripada itu."
"Kau mau gulat dengan hyung?!"
"Kenapa hyung marah?"
Vomment plis~
KAMU SEDANG MEMBACA
Maknae!Tae Series
FanfictionAu! Cerita sehari-hari tentang Bangtan dan maknae mereka, Kim Taehyung Yaoi, brothership, dll