gadis

7.2K 700 62
                                    

Awas typo~

Karena kerap kali Jungkook tak bisa melupakan cinta pertamanya.


"Kenapa aku harus tertahan di sini, memilih pisang bersama denganmu sementara Taehyungku yang manis itu menungguku pulang ke dorm sekarang?"

Namjoon melirikkan matanya dari balik kacamata hitam yang ia kenakan ke arah Jungkook yang mendengus kesal, memutar bola matanya jengah sembari mengambil satu sisir pisang matang dari dalam rak.

"Bicara seperti itu lagi dan kau benar-benar akan membayar semua belanjaan ini dengan uangmu!"

Namjoon hela napasnya panjang-panjang. Sedikit kesal juga mendengar gerutuan Jungkook yang tak ada habisnya sejak mereka meninggalkan gedung agensi. Mereka memang hanya pergi berdua mengurusi proyek duet mereka bulan depan.

"Ayolah, hyung! Aku hanya kesal karena aku terus membuang waktuku tanpa melihat Taehyung sama sekali! Tiga hari hyung! Bayangkan! Tiga hari!"

Rengeknya. Jadwal kegiatan mereka yang berbeda membuat Jungkook tak bertemu si maknae akhir-akhir ini. Ia kekurangan waktu karena pekerjaannya yang rasanya terus menumpuk. Tetapi, ketika waktunya senggang, Taehyung yang sibuk sekolah. Mereka benar-benar tak bisa bertemu.

"Aku melihatmu menghubungi Taehyung dengan skype tadi pagi!"

Cibir Namjoon. Jungkook makin cemberut.

"Tapi rasanya beda! Ayolah, hyung! Tak bisakah kita langsung pulang?"

"Kau ingin Seokjin hyung mengamuk? Sudahlah, cepat selesaikan dan kau bisa melihat bocah aneh kesayanganmu itu lagi!"

Jungkook berdecih. Membuang pandangannya ke sembarang arah. Hyungnya benar-benar menyebalkan. Kenapa belanja saja harus ditemani.

Ia menarik napas panjang-panjang, lalu menghembuskannya berlebihan. Suasana supermarket tak begitu ramai saat ini. Sejak tadi ia hanya bertemu beberapa orang, yang sebagian besar wanita yang mungkin sudah menikah. Tetapi, ketika matanya terfokus pada lorong di deretan rak camilan, ia termangu.

Ada seorang gadis di sana. Tubuhnya lumayan tinggi, rambutnya panjang dan pakaiannya sedikit besar. Badannya yang Jungkook pikir kurus -terlihat dari pergelangan kakinya yang kecil- terbenam dalam hodie longgar berwarna merah. Kakinya yang panjang terbalut celana jeans panjang warna gelap. Jungkook terus mengamati gadis itu mengambil satu kotak biskuit lalu memasukkannya ke dalam keranjang.

"Bilangnya cinta mati sama si bungsu. Nyatanya masih lirik kanan kiri!"

Namjoon berdeham. Sedikit menyindir kelakuan Jungkook yang sejak tadi terbengong-bengong mengamati seorang gadis berbelanja. Jungkook sendiri melengos, tentu setelah gadis itu hilang berlalu ke deretan rak lain.

"Kau mengenalnya?"

Namjoon mendorong troli mengikuti Jungkook yang berjalan ke arah bagian daging. Mereka masih harus membeli beberapa bahan lagi sesuai perintah putri Seokjin. Sungguh, ketika pria rupawan itu bertitah tak ada satupun yang bisa melawan.

"Mungkin kenal,"

Jawab Jungkook ringkas. Maniknya bergerak liar ke seluruh penjuru ruang sebelum terhenti pada punggung gadis tadi yang kini sibuk meraih keripik kentang.

Ia menemukannya!

"Aku baru tahu kau punya kenalan wanita,"

Namjoon mengangkat alisnya. Ia memilih-milih daging jenis apa yang akan mereka beli. Seokjin tak memberikan daftar secara rinci. Namun, tak lama matanya membulat lebar ketika Jungkook berucap.

"Sebenarnya aku pernah menyukainya. Hyung, pegang ini!"

Dan tiba-tiba saja, pemuda bongsor itu meninggalkannya bersama troli-troli mereka yang terisi penuh, ke arah si gadis. Jujur saja kepergian Jungkook membuatnya terkejut, tetapi kenyataan bahwa Jungkook pernah menyukai orang lain selain Taehyung membuat Namjoon makin termangu. Jungkook sedikit tertutup soal perasaannya selama ini -kecuali perasaannya terhadap si maknae-, karena itu, mendengar hal tadi benar-benar sebuah kejutan tak terduga bagi Namjoon.

Maknae!Tae SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang