35. AQILLA DI ANCAM

145 16 0
                                    

[Udah vote & komen belum? Kalau belum, yuk vote & komen dulu!❤️]

Happy Reading!❤️📚

***

Revano telah menjelaskan semua nya kepada Pak Joko dan Bu Rini. Mereka semua percaya pada Revano karena pada saat itu mereka juga bertanya pada Aqilla tentang hubungan Aqilla sama Revano.

Sekarang, Rafha tidak lagi terlibat pada kasus ini. Dia sudah bebas. Rafha dan Revano baru saja keluar dari ruang guru. Sementara Aqilla masih di dalam ruang guru.

"Sana pergi, lo," Rafha mengusir Revano.

"Lo gak ada terima kasih nya ya sama Abang sendiri! Udah di bantuin bukannya terima kasih, malah ngusir!" Gerutu Revano.

"Sana balik lagi ke sekolah, lo. Ini bukan sekolah lo."

"Iya-iya, gue juga tau!"

"Untung aja gue kesini tadi, kalau gak pasti Lo yang kena. Pulang-pulang nangis, ngadu sama mama!" Ejek Revano. Rafha memang seperti itu, setiap ada masalah dia pasti ngadu ke mamanya. Biasa, manja!

"Bacot, sana lo! Gak usah kesini-sini!" Rafha mendorong-dorong badan Revano, mengusir nya.

"Raf, gue kasih tau mama ya?" Tanya Revano.

"Kasih tau aja, kan bukan gue!"

"Kalau gak ada gue, Lo pasti yang salah."

"Bacot, sana!"

"Terima kasih kek sama Abang Lo yang ganteng ini, sekali-kali lo gak jadi adek laknat!"

"Sama-sama, udah sana!"

"Anjir, malah bilang 'sama-sama'. Laknat bener Lo jadi adek!"

"Revan!" Revano dan Rafha menoleh. Melihat Satya menghampiri mereka berdua.

"Lah, bang Satya ngapain kesini?" Tanya Rafha.

"Tau Lo, ngapain lo ngikutin gue?" Tanya Revano.

"Gue nyariin lo, anjing!"

"Ngapain lo nyariin gue, kangen sama gue yaa?" Goda Revano.

"Gila lo!" Kata Satya.

"Emang udah gila dari dulu ," lanjut Rafha.

"Anj--"

"Udah-udah sana lo, gak boleh ngomong kasar!" Usir Rafha lagi.

"Kayak lo gak pernah ngomong kasar aja, Raf," ujar Satya.

"Raf, Sasya mana?" Tanya Satya. Satya dan Rafha sudah baikan. Rafha sudah memberitahu nya, kalau Rafha cuma mau bales Sasya karena sudah dekat-dekat dengan Rangga. Satya juga sudah memaafkan Rafha.

"RAFHA!!" Sasya berlari menghampiri mereka bertiga.

"Baru aja di tanyain, udah nongol orangnya," ujar Revano.

Sasya langsung memeluk Rafha, "Gak kenapa-kenapa, kan?" Tanya Sasya. Kepala nya mendogak ke atas.

Rafha tersenyum, "Gak kenapa-kenapa, kok. Kok bisa keluar kelas?" Tanya Rafha balik.

"Tadi izin ke toilet, hehe," Sasya cengar-cengir. Sasya belum menyadari kalau di dekatnya ada Satya. Dia dari tadi sibuk memikirkan Rafha.

"Woi, dek. Udah tau Abang lo di sini jomblo, malah peluk-pelukan!" Gerutu Satya.

Sasya menoleh, melihat abangnya. "Lho, ada bang Satya? Ada bang Revan juga? Kenapa kesini, gak sekolah?"

"Sekolah tadi cuma bantuin Rafha ngurusin masalahnya." Ujar Revano.

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang