38. TAMAN

142 11 0
                                    

Vote komen dulu yuk! Kalian kan baik!

Pencet tombol vote, uhh baik banget! Apalagi kalau komen tiap paragraf, udah kelewat baik itu mah!

Jam berapa kalian baca part ini?

Happy reading 🙂❤️

***

Sasya saat ini sedang di rumah Rafha. Dia mau bermain bersama sepupu-sepupu nya Rafha.

"Huaa, kak Sasya. Mainan Vano diambil bang Rafha!!" Rengek Alvano. Rafha telah mengambil mainan robot-robotan nya.

Rafha mengembalikan mainan robot-robotan Alvano kepada pemiliknya.

"Huaaa, kak Sasyaa. Mainan Vado diambilnya!!" Sekarang yang merengek Alvado. Rafha langsung mengembalikkan mainan Alvado.

"Rafha jangan gitu, mereka lagi main!" Cegah Sasya melihat Rafha kembali mengambil yang lainnya.

"Biarin."

"Huaaaaaa--"

"Diem! Lo tuh udah kelas 3 SMP, masih aja main masak-masakan." Rafha mengejek Vena yang masih bermain masak-masakan bersama sepupu-sepupu nya. Rafha mengambil kompor-komporan nya. Vena yang mau memasak sayuran nya langsung berteriak.

"Sini-sini kembaliin! Suka-suka gue dong mau main apa aja!" Vena ingin mengambil kompor nya tapi Rafha langsung menyembunyikan nya. Membuat Vena langsung menabok kepala Rafha kuat.

"Aduh! Nih, kompor gitu aja repot!" Rafha mengusap-usap kepalanya.

"Rafha, udah jangan gangguin!" Sasya mencubit lengan Rafha. Rafha yang mau mengambil mainan Alvano dan Alvado langsung mengadu kesakitan.

"Gak apa-apa, sekali-kali gangguin anak-anak. Lo juga mau ngangguin? Ayo, kita gangguin bareng!" Ajak Rafha.

Sasya menghela nafas nya. Lagi-lagi Vano dan Vado berteriak mengadu padanya gara-gara Rafha mengambil mobil-mobilan nya. Dia seperti sedang mengurusi anak-anak nya saja.

Beginilah Rafha kalau sedang bersama sepupu-sepupu nya, sifat jahil nya keluar. Kalau sedang bersama Sasya, sifat nya berubah menjadi hangat. Kalau dengan teman-teman nya sifatnya berubah menjadi dingin. Kalau bersama mama nya Rafha menjadi manja. 4 sifat yang Rafha miliki, dingin, hangat, manja, dan jahil.

"Kak Sasya, ajak bang Rafha pergi sana. Dia disini jahil mulu dari tadi!" Suruh Vena.

"Raf, jangan di gangguin terus!" Tegur Sasya lagi.

"Yaudah, Bang Rafha sama Kak Sasya pergi aja. Ayo Reva, Resa kita pergi dari sini," ajak Rafha. Rafha mengendong Reva yang sedang asik bermain.

"Mau kemana bang?" Tanya Jenora.

"Mau jalan-jalan."

"IKUT!!" teriak mereka berlima. Siapa lagi kalau bukan sepupu Rafha.

"Tadi ngusir-ngusir gue, sekarang pas gue mau pergi malah mau ikut, dasar anak pungut!" Cibir Rafha.

"Tadi kan tadi bang, sekarang kan sekarang bang!" Kata Vena.

"Kalian tunggu aja di sini, Abang sama kak Sasya mau pergi sama Reva dan Resa," ujar Rafha.

"POKOKNYA KAMI BERLIMA JUGA HARUS IKUTAN!" Teriak Alvano.

"Dih, siapa juga yang mau ngajak kalian berlima?" Tanya Rafha.

"Kak Sasya, ya kan, kak?" Tanya Vena. Vena meminta Sasya agar menjawab 'iya' dengan ekspresi wajah nya.

"I-iya."

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang