"Sasya."
"Hm," jawab Sasya sambil membaca novelnya.
"Maafin gue",Rafha masih terus meminta maaf.
"Eh ada Rafha, Raf lo duduk disamping Sasya aja, gue duduk disamping Alif ok, oh iya Sya ini pesenan lo tadi," Alsya yang baru saja mengambil pesanan makanan untuk Sasya kemudian Alsya duduk disamping Alif.
Rafha langsung duduk disamping Sasya.
"Lo darimana, Raf?" Tanya Albian di sebelah Rafha.
"Kelas."
"Lo gak makan?" Tanya Ghavian.
"Gak."
"Lo gak minum?" Tanya Alif.
"Gak."
"Lo gak mesen makanan gitu?" Tanya Gerry.
"Gak."
"Lo semua gila ya?" Tanya Malvenzo heran.
"Akhirnya, Venzo buka suara juga," Ghavian mendekati Malvenzo.
"Apaan Lo, sana-sana. Najis!" Malvenzo menghindar dari Ghavian. Bisa gila lama-lama kalau dekat Ghavian. Albian menggeser tempat duduknya. Melihat Malvenzo mendekat. Malvenzo duduk di sebelah Rafha.
"Sya,maafin gue ya."
"Udah maafin aja tuh Rafha, Sya lagian apa salahnya sih tinggal dimaafin aja susah banget," kata Alsya sambil memakan makanannya.
"Dimaafin gak nih Rafha nya?" Alif pun ikut bicara.
Sasya hanya mengangkat kedua bahu nya, tanpa melihat kearah mereka yang menatap Sasya.
"Raf, lo gak makan?" tanya Alif lagi.
Rafha hanya menggelengkan kepalanya.
"Sya,maafin gue," Rafha masih tetap meminta maaf.
"Sya, gue gak mau ada orang yang gak mau maafin gue, jadi tolong maafin gue ya," Rafha masih tetap membujuk Sasya agar Sasya mau maafin Rafha.
Rafha memang seperti itu, dia diajarkan mama nya untuk meminta maaf kepada orang apabila Rafha melakukan kesalahan pada orang tersebut. Dan juga memang bener-bener kesalahan Rafha.
Tumben ni anak omongannya panjang banget,batin Sasya.
"Ekheemm",Aif berdeham.
"Eh Sasya, makanan nya gak dimakan, Ntar gue habisin baru tau rasa lo," Ghania baru saja menghabiskan makanannya.
"Sya makan dulu makanan nya, kan kata lo, lo tadi gak sarapan, makan dulu Sya," bujuk Alsya yang juga baru menghabiskan makanannya.
"Males, gue udah kenyang," tolak Sasya.
"Eh Raf, suapin tuh si Sasya kasian dia kelaperan. Kalau dia sakit gimana?" Suruh Ghavian pada Rafha.
"Ihh, apaan sih" kata Sasya yang menatap tajam kearah Ghavian, dan langsung membaca novelnya lagi.
"Yaudah, sini gue suapin," Rafha mengambil makanan Sasya lalu menyuapkannya ke Sasya.
"Ogah," tolak Sasya.
"Dih, masih marahan nih," kata Alif.
"Makan dulu Sya, ntar lo sakit gimana, repot kan?" Suruh Anggi.
"Bodo amat!" Sasya langsung pergi ke kelasnya. Malas meladeni teman-temannya.
"Eh Sya, lo mau kemana?" tanya Alsya.
"Ke kelas," jawab Sasya.
"Tungguin gue dong, Sya!"
Sasya tidak mendengarkan ucapan Alsya, Sasya tetap melanjutkan langkahnya kekelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Teen Fiction[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...