41. ABANG NYA SASYA

155 6 0
                                    

Yuk vote dulu yuk!

Yuk komen dulu yuk!

Buat yang mau nambah sedihnya, setel lagu di atas ya guys!

Tiati nanti nangesss!

Happy reading 🥰🤍

***

Zeva terbangun dari tidurnya. Dia tidur di sebelah Satya yang sedang tertidur. Dia melihat seorang cewek sedang memeluk Satya dan menangis hebat. Zeva mengernyitkan keningnya. Seperti pernah melihat cewek itu.

Cewek itu menoleh ke Zeva. Zeva melebarkan matanya. Itu Sasya. Sasya yang dulu pernah di bully nya bersama Aqilla dan Risha. "Kenapa lo kesini, hah?! Jangan ganggu Satya!"

Sasya menatap tajam pada Zeva. Matanya sudah memerah gara-gara menangis sejak tadi. Setelah mendengar kalau Satya kecelakaan, Sasya langsung cepat-cepat pergi ke rumah sakit, dimana Satya di rawat. "Lo yang kenapa kesini! Pasti lo kan penyebabnya?!" Sentak Sasya.

Zeva berdiri, berjalan mendekati Sasya, "Apa-apaan lo peluk-peluk Satya!" Zeva berusaha melepaskan tangan Sasya yang memeluk Satya. "Lo bukan siapa-siapa nya Satya!"

"Apa-apaan lo, gue ini adek nya Satya. Lo yang siapa! Pergi lo, jangan gangguin hidup gue terus!"

"Bohong lo, gak percaya gue sama lo!" Zeva masih tetap berusaha melepaskan tangan Sasya.

"Heh, Zeva. Apa-apaan lo, ini Sasya lagi meluk abangnya. Jangan digangguin!" Ghania dan Alsya langsung masuk ke dalam kamar Satya, ketika mendengar keributan di dalam. Ghania langsung melepaskan tangan Zeva yang berusaha melepaskan tangan Sasya.

"Lo beneran adeknya Satya?" Tanya Zeva tidak percaya.

"Iya, kenapa emangnya?! Lo kan yang udah buat Abang gue jadi begini?! Lo tuh gak tau diri banget ya, gak cukup apa lo udah bully gue?! Gak cukup apa, hah?!" Sasya kehilangan kesabaran nya. Dia tidak terima abangnya seperti itu gara-gara Zeva. Tidak terima!

"Bully?"

Sasya, Zeva, Alsya, dan Ghania langsung menoleh ke asal suara. Dimana Satya yang sedang melihat ke arah mereka dengan mengernyitkan dahinya.

Zeva membelalakkan matanya. Zeva benar-benar tidak tahu kalau Sasya adalah adiknya Satya. Semenjak dia dekat dengan Satya, Satya tidak memberitahu tentang keluarganya kepadanya.

"Bang Satya udah bangun?" Tanya Sasya. Mencoba menghilangkan pertanyaan Satya yang tadi.

"Zeva bul--"

Bruk!

"Satya, lo gak apa-apa, kan?" Tanya Risha.

"Gak apa-apa, siapa yang suruh lo dateng kesini?" Tanya Satya pada Risha.

Dia Risha athasya. Risha yang dulu pernah berteman dengan Aqilla. Risha yang dulu pernah ikut-ikutan mem-bully Sasya bersama Aqilla dan Zeva.

Ekspresi wajah Risha langsung berubah datar. Tapi dengan cepat dia langsung merubah raut wajahnya. Dia tersenyum pada Satya. "Lo gak apa-apa, kan? Masih sakit kepalanya? Atau, yang mana yang sakit?" Tanya Risha berusaha, agar Satya tidak bersikap dingin kepadanya.

"Gak ada," Satya memalingkan wajahnya dari Risha. Malas menatap wajah Risha.

"Sasya, jagain Abang kamu ya. Dia gak mau sama aku," ucap Risha.

"Kak Risha mau kemana?" Tanya Sasya. Sasya baik kepada Risha karena Risha dulu pada saat Aqilla dan Zeva mem-bully nya, dia tidak ikutan. Bahkan, Risha malah mengajak Aqilla dan Zeva pergi dari pandangannya.

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang