Anjirr kok gue saltingg,batin Sasya.
"Ekhem, jangan lama-lama, Raf ntar baperan," Alsya memperhatikan Rafha dan Sasya.
"Ciee, Rafha kayak nya udah mulai suka ni sama Sasya," Alif melihat ke arah Rafha yang fokus dengan film yang ada didepannya dan jari telunjuk nya di bibir Sasya.
Rafha langsung melepaskan jari telunjuknya dari bibir Sasya. Tetap fokus film di depannya.
"Ihh, apaan sih kalian. Nyebelin banget," Sasya melihat Alsya dan Alif yang mengangkat salah satu sudut dibibirnya.
"Ciee Sasya salting," Alif tertawa pelan.
"Akhirnya sahabat ku satu ini bakalan gak sendirian lagi, ya gak Syaa?"Alsya mengangkat satu alis nya dan satu sudur bibirnya.
"Paan sih Al, gak jelas banget!" Sasya langsung melihat ke arah film yang ada di depannya. Dimana film nya sedang menampakkan hantu dan suara yang mengerikan.
"Ih, kok gue jadi ngeri ya," Sasya yang ketakutan langsung menyembunyikan wajahnya di belakang tubuh Rafha sambil memeluk lengan Rafha.
"Nama nya juga film horor Sya, gak ada yang namanya gak ngeri," Alif ikut bicara.
"Iyaa bener," lanjut Alsya. Alif dan Alsya belum sadar kalau Sasya menyembunyikan wajahnya di belakang tubuh Rafha.
"Dih, main bener-bener aja lo!"Alif langsung menarik rambut Alsya pelan.
"Apaan lo main tarik-tarik rambut orang aja. Nih gue bales lo!" Alsya juga ikut menarik kuat rambut Alif kuat.
"Woii, gue tadi narik rambut lo pelan. Lo malah narik rambut gue kuat, gak terima gue!" Alif langsung menarik lagi rambut Alsya kuat.
"Aduhh, lo tuh ya gak pernah ngalah sama cewek," Alsya meringis.
"Suka -suka gue dong!"
"Kalau takut gak usah di tonton," ucap Rafha.
"Gimana gak nonton, itu gambar nya besar banget, terus suara nya juga gede banget!" Sasya masih menyembunyikan wajahnya di belakang Rafha.
"Handphone Lo kan ada, liat aja tuh handphone!"
"Gak mau!"
"Kok Lo wangi banget sih, Raf? Lo pake parfum pasti mahal banget ya?" Tanya Sasya. Dia dari tadi mencium bau wangi dari tubuh Rafha.
"Murah," jawab Rafha malas.
"Hah, kok bisa wangi banget?" Sasya beralih menatap Rafha.
"Gak tau," Rafha mengangkat kedua bahunya.
Sasya melongo, dia melihat ke samping. Alsya dan Alif masih berdebat.
"Lif, Al udah kalian gak malu apa berisik banget. Orang mau nonton malah ke ganggu!"Sasya langsung menghentikan Alif dan Alsya yang beradu mulut.
"Alif yang mulai duluan kok," Alsya tidak terima kalau dirinya disalahkan
"Lo yang mulai dulu!" Alif juga tidak terima dirinya disalahkan.
"Udah oii, kalian mau dikeluarin dari sini, sementara film nya belum habis," Sasya menghentikan adu mulut mereka lagi.
Untungnya Alsya dan Alif tidak berteriak-teriak jadi mereka tidak menjadi tontonan lagi di dalam bioskop.
***
"Akhirnya selesai juga tuh film," Alif melihat Sasya yang masih ketakutan.
"Sya,lo masih ketakutan?",tanya Alif. Sasya mengangguk
Karena setelah Alif dan Alsya tadi adu mulut Sasya terpaksa harus menonton film yang ada didepannya meskipun Sasya sesekali menutupkan matanya. Untungnya, sekarang mereka sudah selesai menonton film nya.
"Gimana kita jalan-jalan lagi? di Mall ini tapi. Biar bisa tenangin diri lo juga, Sya." Alsya juga khawatir dengan ketakutan Sasya. Sasya melihat jam pink yang ada di tangannya menunjukkan pukul satu siang.
Sasya menggeleng.
"Gak usah, ntar gue di cariin lagi sama bunda. Gue langsung pulang aja, Al," tolak Sasya.
"Beneran?" Tanya Alsya. Sasya mengangguk lagi.
"Ntar, kalo lo ketakutan lagi gimana?" Tanya Alsya.
"Gak apa-apa."
"Raf, anterin gue pulang ya?",Sasya menoleh ke arah Rafha yang berada di sampingnya. Rafha mengangguk.
"Ok, kami berdua pulang duluan ya, bisa!"
Sasya dan Rafha langsung keluar dari Mall dan menuju mobil Rafha.
***
Sesampainya di dalam mobil Rafha, Rafha sibuk dengan kegiatan menyetirnya, sedangkan Sasya sibuk dengan handphone nya.
"Rafha," panggil Sasya. Sasya menatap Rafha di sebelahnya.
"Anterin gue ke supermarket bentar, boleh gak, soalnya ada yang mau gue beli." lanjut Sasya.
"Hm," jawab Rafha dingin seperti biasanya.
"Raff," panggil Sasya lagi.
"Apa?" Rafha menoleh ke arah Sasya.
"Gu--gue boleh nanya?" Sasya gugup.
Kok gue gugup sihh,batin Sasya. Sasya berusaha bersikap biasa.
"Nanya?" Rafha mengangkat satu alisnya.
"Iyaa, nanya."
"Nanya apa?" Rafha kembali dengan kegiatan menyetirnya.
••••
Yeayy bisa update lagii..
Vote ment nya jangan lupaa
Tungguin chapter selanjutnyaaa yaa..Makasih yang udah baca,vote dan komen jugaaakkk
Lfyouu gaess❤
Salfha_adeliaa
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Teen Fiction[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...