"Sya, lo nanti duduk disini di tengah-tengah Rafha sama Alsya. Terus gue duduk nya di sebelah Alsya. Ok?" kata Alif sambil menunjukkan kursi di Studio. Mereka berempat memilih duduk barisan keempat, barisan kiri.
Tempat duduknya, Rafha duduk diujung, Sasya sebelah Rafha, Alsya sebelah nya, dan sebelah nya lagi Alif. Lampu di Studio masih di hidupkan, mereka bertiga masih menunggu film dan juga menunggu Rafha yang membawa makanan dan minuman.
Tiba-tiba Rafha masuk ke dalam Studio 1, sambil membawa dua popcron besar dan 2 minuman. Sebenarnya yang mesan ini semua Alif bukan Rafha.
"Raf, kita disini!" Alif berteriak sambil melambaikan tangannya ke arah Rafha. Rafha yang melihat itu, langsung mendekat ke arah mereka.
"Raf, lo duduk disebelah nya Sasya ya, di ujung. Popcron nya minta satu untuk gue sama Alsya, lo sama Sasya bagi dua di popcron satunya," kata Alif. Alif mengambil salah satu popcron yang ada di tangan Rafha.
"Minuman nya Raf, mana?" Tanya Alif. Rafha menyodorkan dua minuman ke Alif.
"Kok cuma dua?" tanya Alif lagi.
"Kan, lo pesennya dua!" Rafha menatap Alif malas. Rafha langsung duduk di sebelah Sasya.
"Eh iya ya, nih buat lo sama Sasya. Gue sama Alsya," Alif menyodorkan satu minuman ke Rafha.
"HAH?!" pekik Sasya dan Alsya.
"Kok satu minuman, minumnya berdua?" Tanya Sasya.
"Tau lo, Lif. Kan bisa pesen empat!" Alsya ikut menyalahkan Alif.
"Yang mau minum tinggal minum, apa susahnya sih?"
"Masa minumnya bekas-bekasan," ujar Sasya. Tidak terima kalau dia minum minuman bekas mulut Rafha.
"Udah diem, minuman aja repot!" Tegur Rafha. "Nih, buat lo," Rafha menyodorkan minumannya pada Sasya.
"Lo gimana?"
"Gak usah."
"Yaudah, makasih. Tapi popcron nya bagi dua."
"Hm."
Lampu studio dimatikan menandakan film nya akan dimulai. Sasya membuka setengah mulutnya, melihat film yang ada didepan nya saat ini.
"AL, FILM HOROR!" Sasya sedikit berteriak.
"MAMPUSS GUEE!" lanjut Sasya.
"Takut lo?" Tanya Rafha yang melihat Sasya sedang ketakutan. Sasya menatap Rafha, kemudian mengangguk.
"Udah, tonton aja Sya," kata Alsya sambil memakan popcorn yang ada di tangan nya.
"Serem Al, kan lo tau gue takut horor-hororan!" Sasya menutup mukanya dengan kedua tangannya.
"Sekali-sekali, Sya lo nonton film horor. Udah gak apa-apa," Alsya menenangkan Sasya yang ketakutan.
"GAK MAU!" Sasya masih menutup mukanya.
"Sekali aja,"pinta Alsya.
"GAK!" Tolak Sasya.
"Al, boleh gak gue keluar?" tanya Sasya menolehkan kepalanya ke arah Alsya. Tanpa melihat ke depan.
"Gak boleh lah Sasya, kan lo udah bayar ni film, ditonton dong," Alsya merasa gemas dengan sahabatnya satu ini.
"Jadi gimana Al?" Sasya ketakutan.
"Udah, tinggal ditonton aja Sya, gak apa-apa, kok. Gak ngigit lo juga kan?" Alif yang dari tadi fokus dengan film nya juga ikut bicara.
"Ntar kalo gue ketakutan pas malem-malem gimana, kan gak bisa tidur!" Sasya masih takut.
"Minta jagain tuh sama Rafha," Alif melirik Rafha. Rafha yang mendengar itu, langsung melirik Alif tajam.
"Ntar copot tuh mata, Raf," Alif tertawa. Rafha kembali memfokuskan film yang ada didepannya.
"Raf, Jadi gimana, gue masih takut," tanya Sasya.
"Gak usah di tonton," kata Rafha.
"Terus, suara nya kan ngeri juga!"
"Gak usah didenger!"
"Kalo ga bisa denger beneran gimana?"
Rafha menghela berat,dan langsung menatap Sasya dengan tatapan dingin.
"Serah lo dah!" Rafha kembali fokus ke film.
"Anjir, marah lo bos!" Alif tertawa pelan.
"Sya, hati-hati kalo Rafha udah marah, lo jangan bicara sama dia, dia kalo udah marah jadi tembok, gak peduliin orang yang ngomong sama dia lagi. Gak marah aja sifat nya kayak tembok." Alif melirik Rafha. Rafha tidak menghiraukan ucapan Alif.
"Raf," panggil Sasya.
"Ntar, anterin gue pulang ya," lanjut Sasya. Rafha melirik Sasya sekilas, kemudian langsung fokus ke film.
"Raf, lo marah sama gue?" tanya Sasya. Sasya memegang lengan Rafha. Rafha masih fokus sama film di depan nya.
"Rafha!" Sasya sedikit berteriak.
Rafha langsung melayangkan jari telunjuk nya ke bibir Sasya, memberi kode agar Sasya diam.
Anjirr,kok gue saltingg!!,batin Sasya.
••••
Akhirnya post lagii(:
Tunghuu chapter selanjutnyaa
Vote n comenntnya mana!
Jangan lupa yaa
Byee..Makasih yang udah bacaaaa..
Lfyou..
Follow:Salfha_adeliaa
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Teen Fiction[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...