12.BONEKA

368 171 36
                                    

Happy Reading😄

***

"Siapa?" tanya Sasya.

Rafha hanya mengangkat kedua bahunya.

"Kok gak tau sih," Sasya kesal.

"Ntar juga tau," Rafha berhasil membuat Sasya kebingungan.
Sasya tidak mengerti maksud dari kata-kata Rafha. Handphone Rafha berbunyi.

"Siapa sih ini, ganggu aja. Sya, tolong angkat telpon nya, kasih tau gue lagi nyetir," Sasya langsung mengambil handphone Rafha yang berbunyi lalu mengangkat telponnya.

"Hallo."

"Ini siapa ya?" lanjut Sasya.

"Lah ini siapa?"

"Gue Sasya."

"Ohh, Rafha mana?"

"Rafha lagi nyetir gak bisa angkat telpon."

Rafha sesekali mengamati Sasya yang bicara pada handphone-nya.

"Oh, Sasya di cariin abang lo"

"Bang Satya?"

"Iya."

"Bang Satya mana?"

"Bentar---Hallo dek."

"Hallo, kenapa bang?"

"Kok lama banget sih kerumah Rafha?"

"Sasya jalan-jalan dulu bentar bang. Kenapa?"

"Yaudah, habis jalan-jalan langsung pulang kerumah ya, soalnya bentar lagi ayah sama bunda pulang."

"Iya-iya bang."

"Jangan lama-lama jalan-jalan nya."

"Iya!"

Sasya memutuskan sambungan telponya dan langsung mengembalikan handphone-nya ke Rafha.

Rafha memberhentikan mobilnya di depan toko boneka.

"Siapa yang nelpon?" tanya Rafha.

"Gak tau," Jawab Sasya menggeleng -geleng kan kepalanya.

"Tadi katanya apa?"

"Katanya, gue dicariin bang Satya." Rafha mengecek handphone-nya.

"Abang gue?" tanya Rafha ,melihat nomor yang menelpon nya tadi.

"Gak tau," jawab Sasya.

"Kok, nomornya gak di-save sih?" lanjut Sasya bertanya.

"Lupa."

"Kok lupa?" Rafha mengangkat kedua bahu nya.


REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang