[UDAH VOTE & KOMEN BELUM?! KALAU BELUM VOTE & KOMEN DULU YUKK!! BIAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT LANJUTIN CERITANYA!!❣️🙌]
Happy Reading!!
***
Sasya membuka jendela kamar nya menghirup udara pagi. Hari ini adalah hari minggu, hari yang paling menyenangkan di antara hari-hari lainnya. Hari minggu juga sangat dinantikan oleh banyak orang. Setelah menghabiskan waktu dengan banyak kegiatan, kini saatnya bermalas-malasan sehari penuh.
Sasya biasanya kalau hari minggu akan tidur sampai siang atau sore. Tetapi untuk hari ini tidak, karena Satya lagi-lagi menyiram air ke muka Sasya.
"Jangan tidur lagi lo, dek!" ujar Satya.
"Iya! pergi sana lo, ganggu aja!" usir Sasya.
"SASYA ADA TEMEN KAMU DIBAWAH!" teriak Rahma dari bawah.
Sasya mengerutkan kening nya, "Siapa bang?" tanya Sasya pada Satya.
"Gue aja gak ta-" Sasya langsung melewati Satya di depan nya, menghampiri Rahma di bawah. Tidak menghiraukan Satya yang masih mengomeli nya di depan kamar.
"Woi dek, orang belum selesai ngomong malah di tinggalin!" omel Satya. Satya menyusul Sasya ke bawah.
Sasya mengerutkan kening nya melihat Rangga ada di rumah nya.
"Nyariin Sasya. Bunda ke kamar dulu," ujar Rahma melirik Rangga lalu pergi ke kamarnya.
Sasya mengangguk.
Satya berdiri di sebelah Sasya menatap Rangga dengan tatapan tidak suka. "Ngapain lo disini? puas lo buat adek gue sakit hati?!"
"Bang," tegur Sasya.
"Maaf Sat, gue gak inget buat jemput Sasya waktu itu,"
"Gak inget apaan?! Lo sendiri yang ngajak adek gue!" bentak Satya.
"Kan gue udah minta maafl, Sat, harus berapa kali gue minta mallaf?!"
Satya mengepalkan tangan nya, berjalan menghampiri Rangga di depan nya. Sasya mengikuti Satya di belakangnya, tidak mau Satya kelepasan.
"Berani juga lo," Satya menarik kerah baju Rangga.
"Bang!" Sasya menarik tangan Satya, menjauh dari Rangga.
"Apa-apaan sih bang ini di rumah bukan tempat tinju-tinjuan! kalau mau tinju-tinjuan sana di lapangan!" bentak Sasya.
"Lapangan kan tempat main bola dek," ujar Satya.
"Sama aja!"
"Ngapain lo kesini?" tanya Sasya pada Rangga.
"Gue mau ajak lo jalan, mumpung hari minggu," ajak Rangga.
"Gak!" balas Satya cepat.
"Bang! jangan mulai lagi!" tegur Sasya lagi.
"Lo gak boleh jalan sama adek gue seenaknya! Gue gak mau adek gue di sakiti lo lagi!" ujar Satya.
Rangga mendekat ke Sasya, "Sya, kasih gue satu kesempatan lagi."
Satya menarik tangan Sasya manjauh dari Rangga. "Gak usah deket-deket adek gue lagi! Lo bukan siapa-siapa disini!"
"Bang!"
"Gak!"
"Jalan kemana?" tanya Sasya pada Rangga.
Rangga tersenyum, "Mall, mau?"
"Dek!"
"Apaan sih bang?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Fiksi Remaja[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...