15.PINGSAN

374 159 30
                                    

[JANGAN LUPA FOLLOW & VOMMENT YA,ITU BERHARGA BANGET BUAT AUTHOR💕,THANKS]

Happy Reading📖😄

***

Kegiatan upacara hari Senin sedang berlangsung saat ini di SMA Cahaya. Semua murid melaksanakan upacara dengan baik dan tertib, Semua nya hanya memperhatikan petugas upacara di lapangan. Tetapi, Ada beberapa murid yang tidak mengikuti upacara dengan tertib mereka seperti hanya sekedar ngobrol di barisan, tidak bisa diam di tempat, duduk -duduk di barisan, atau sekedar menjahili teman yang di barisan nya saja. Siapa yang pernah melakukan ituu?

Pak Joko dan Bu Rini sedang mengelilingi lapangan. Mereka akan memberi kan hukuman kepada anak murid yang tidak mengikuti upacara dengan baik dan tertib. Itu memang tugas mereka sebagai guru BK-- eh, Bu Rini bukan guru BK, dia memang sedang bertugas hari ini untuk mengawasi anak murid ketika upacara.

"Kalian berdua ini gak ada henti-henti nya ya bermainn terus, ini lagi upacara bukan acara bermain, maju ke depan sana!" Bu Rini berbicara kepada anak murid yang sedang bermain-main dilapangan Riyan dan Rey. Bu Rini menyuruh mereka untuk baris di depan barisan kelas mereka yaitu barisan kelas XI IPA II.

Sasya saat ini sedang memperhatikan kegiatan upacara yang ada disekolah nya sambil sekali-sekali melirik ke arah Rafha di sebelah nya yang sama juga sedang memperhatikan kegiatan upacara yang sedang dilaksanakan. Masih malu kucing!

Aduhh, Sasya masih malu-malu kucing sama Rafha!

"Apa?" Rafha melirik ke arah Sasya.Dia sudah tau kalau Sasya meliriki nya sejak tadi.

"Ngomong sama siapa kamu Rafha?!" Pak Joko tiba-tiba berada di sebelah Rafha. Rafha terkejut!

"Nggak pak, saya ngomong sendiri."

Sasya menahan tawanya, melihat Rafha yang sedang ditanyai serius oleh Pak Joko.

"Ada-ada aja," Pak Joko menggeleng-gelenggkan kepalanya. Kemudian dia berkeliling lagi mencari anak yang tidak mengikuti upacara dengan tertib.

Rafha bernapas lega. Untungnya dia tidak di kasih hukuman seperti Riyan dan Rey, bisa malu sendiri dia!

"Mantap Raf," Alif dan Ghavian juga menahan tawa nya melihat Rafha tadi.

"Apa lo!" Rafha kesal. Dia melirik ke arah Sasya malas. Gara-gara Sasya dia hampir kena hukuman.

Sasya masih menahan tawa nya. Rafha kembali memperhatikan kegiatan upacara yang masih berlangsung. Dia tidak mau dapat hukuman seperti Riyan dan Rey. Dia mau di sebelah Sasya. Meskipun Sasya penyebab utamanya hampir kena hukuman!

Tiba-tiba Sasya merasa kepala nya sangat pusing. Dia memegangi kepalanya, sambil memijiti kepalanya pelan.

"Sya, lo gapapa?" tanya Alsya. Dia dari tadi sedang memperhatikan Sasya. Sejak sebelum upacara berlangsung tadi. Sasya terlihat sangat beda hari ini. Kayaknya Sasya nyembunyiin sesuatu dari nya.

"Gak, gapapa," Sasya masih memijiti kepalanya. Ini sangat pusing sekali!

"Beneran, Sya?"Alsya masih tidak percaya dengan Sasya. Kayaknya Sasya nya saat ini sedang sakit. Tapi kenapa Sasya sekolah?

"Iya."

"Lo sakit sya? kalau sakit ayo, gue anterin ke UKS. Lo gak usah---Syaa."

Belum selesai Alsya ngomong, Sasya langsung jatuh ke belakang. Alsya langsung menangkap tubuh Sasya yang tidak juga berat!

"Syaa," panggil Alsya.

Semua murid yang tadi sedang memperhatikan upacara dengan baik dan tertib, sekarang langsung melihat ke barisan kelas XI IPA 2. Tepatnya melihat Sasya pingsan!

"Raf, lo bawa Sasya ke UKS. Gue sama Alif ntar nyusul kesana," Rafha langsung menggendong tubuh mungil Sasya ke UKS. Jarak dari lapangan ke UKS agak jauh. Jadi Rafha langsung cepat-cepat membawa Sasya ke UKS.

"Anak-anak semua nya silakan kalian langsung masuk ke kelas kalian masing-masing, karena upacara nya telah selesai." kata Pak Tomi, kepala sekolah SMA Cahaya.

***

UKS saat ini sedang di huni banyak siswa SMA Cahaya. Di sana banyak siswa ada yang sekedar duduk-duduk saja, mau bolos upacara. Ada yang sakit beneran. Ada yang bermain. Semua nya dilakukan hanya karena ingin menjauhi diri dari upacara hari ini dan hukuman dari pak Joko dan bu Rini!

Kehadiran sosok Rafha yang sedang menggendong Sasya langsung membuat mereka semua yang ada di dalam UKS kebingungan. Rafha langsung menidurkan Sasya di tempat tidur yang ada di UKS tersebut.

Semua murid yang ada di UKS ada yang khawatir dengan keadaan Sasya sekarang. Ada yang cemburu melihat Rafha sedang menggendong cewek lain. Ada yang biasa aja!

"Rafha, Sasya kenapa?" tanya Dokter Bunga, dokter yang ada di UKS tersebut.

"Pingsan," Rafha duduk di kursi sebelah Sasya terbaring.

"Bentar.." Dokter bunga lalu mengambil minyak kayu putih yang ada di dalam lemari UKS.

"Kasih ini ke kening dan hidung nya," Rafha mengambil minyak kayu putih tersebut, lalu mengusapkannya ke kepala Sasya.

"Kalian gak masuk ke kelas masing-masing? ini kan udah selesai upacara nya," Dokter Bunga menyuruh mereka yang dari tadi, sebelum upacara di UKS. Menyuruh nya ke kelas masing-masing.

"Oke, makasih bu dokterr," kata salah satu murid yang tadi numpang di UKS.

Mereka semua langsung pergi ke kelas semuanya, kecuali Rafha dan Sasya.

"Rafha, saya keluar dulu ada urusan. Kamu jagain Sasya ya," Dokter Bunga mendekati Rafha dan Sasya.

"Ya," jawab Rafha. Rafha masih memperhatikan Sasya yang masih pingsan.

Dokter Bunga langsung keluar dari UKS dan kini di UKS tinggal Rafha dan Sasya berdua.

Rafha akan menjaga Sasya di UKS sampai keadaan Sasya membaik. Hm!

"Assalamualaikum," Alif dan Alsya datang ke UKS.

"Waalaikumsalam," jawab Rafha.

"Raf, Sasya belom bangun?" Tanya Alsya. Dia sangat khawatir dengan sahabat nya satu ini.

"Belom," jawab Rafha.

"Raf, PR matematika lo udah gue kumpulin tenang aja," kata Alif di sebelah Rafha. Rafha menanggapinya dengan tersenyum.

Alif kesini membawa kotak bekal. Lalu dia memberikan nya pada Rafha.

"Ini punya Sasya, ntar kalo Sasya bangun suruh dia makan ini."

"Dapet dari mana lo?" Rafha mengambil kotak bekal berwarna pink tersebut.

"Alsya nemuin di tas Sasya."

"Oh, hm," Rafha mengangguk.

"Raf, gue sama Alif ke kelas dulu lagi ya, lo jagain Sasya. Ntar gue kesini lagi," ujar Alsya. Rafha mengangguk.

Alsya dan Alif langsung menuju ke kelas nya.

Rafha masih tetap disamping Sasya. Dia lalu berjalan mengelilingi UKS, melihat-lihat alat-alat, obat-obatan dan sebagai macam.

Rafha lalu duduk di sebelah Sasya lagi. Dia mengambil kotak bekal yang ada di atas meja sebelah Sasya, disamping kiri nya. Lalu membuka nya. Isinya hanya dua buah roti yang ada selai coklat di dalamnya.

"Pantes," Rafha menutup kotak bekal tersebut, dan ditaruhnya ke tempat semula. Dia mulai memperhatikan Sasya yang sedang tertidur--eh pingsang deng!

Rafha mengangkat kedua sudut bibir nya.

"Cantik," gumam nya.

•••

Update lagi huaa..
[JANGAN LUPA FOLLOW & VOMMENT YA,ITU BERHARGA BANGET BUAT AUTHOR💕,THANKS]

Salfha_adeliaa

Diketik 1046 kata..

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang