Heii! Udah vote belum? Vote dulu ya sayang🤍
Udah komen belum? Komen dlu ya🥺🤍
Thank you!!!Happy Reading!!
***
"Ghan, lo gimana sih mainnya. Masa kita kalah terus! Nyesel gue main sama lo."
"Salah lo sendiri, mau aja ikut gue main," balas Ghania.
Ghania dan Alsya tadi sedang bermain game di handphone mereka masing-masing. Awalnya cuma Ghania yang main, tapi Alsya melihat Ghania seperti nya seru bermain game. Yaudah dia ikut aja, tapi malah dia yang kecewa. Kasian!
"Apaan sih kalian berdua ribut banget," Anggi kembali memoleskan bedak ke wajah Sasya.
Besok adalah hari ulang tahun Rafha, Sasya akan memberi kejutan di hari ulang tahunnya Rafha. Sasya kini sedang di make-up in Anggi. Awalnya Sasya menolak, katanya terlalu berlebihan kalau pake make-up. Tapi teman-teman nya memaksa nya, apalagi Anggi. Kata Anggi kalau Sasya pake make-up pasti Rafha tambah meleyot. Yaudah turutin aja. Sasya ngalah aja daripada teman-teman nya ribut-ribut soal mau pake make-up atau nggak.
"Tuh, si Ghania masa baru main aja kalah!" Adu Alsya
"Suka-suka gue lah, mau kalah atau nggak!"
"Emang kalian main apaan?" Sahut Ariella. Ariella duduk di sofa yang ada di kamar Sasya bersama Gisha.
"Main Pou," jawab Alsya.
Anggi mengheran, masa permainan bocil-bocil aja kalah, sih?
"Udah, jangan ribut disini gue mau make-up in Sasya. Pergi sana," usir Anggi. Orang mau make-up malah di gangguin.
Alsya duduk di sofa sebelah Ariella. Ponsel Alsya berdering, Alsya mengambil ponselnya di saku celana nya dan segera mengangkat telepon nya.
"Hallo, lif."
"..."
"Oh, bentar ini Sasya nya masih make-up."
"..."
"Oke, pokoknya nanti kami berlima nyusul kesana. Lo sama yang lain duluan aja ke rumah Rafha."
"..."
"Oke," Alsya mematikan sambungan teleponnya.
"Kenapa Al?" Tanya Sasya.
"Kata Alif mereka duluan aja ke rumah Rafha, ngajak Rafha main-main dulu. Ntar pas jam 11 kita nyusul ke sana." Sasya mengangguk.
***
"RAFHA! RAFHA! RAFHA! RAFHA! RAF--"
Pintu terbuka. "Eh, ada Rafha," Ghavian menoleh ke belakang, disana ada Alif, Malvenzo, Gerry, dan Albian. "Ayo masuk."
"Ribut banget lo, sampe suara lo kedengeran seluruh dunia," Rafha menatap Ghavian datar.
Ghavian nyengir, "Hehe."
"Ayo masuk," ajak Rafha. Mereka berlima masuk ke dalam rumah Rafha.
"Lah, kok ada kak Aqilla?" Tanya Ghavian.
Baru saja mereka masuk ke rumah Rafha, mereka melihat ada Aqilla sedang duduk di sofa bersama Revano.
"Dia calon bini gue," ujar Revano.
"Hah?" Ghavian membuka lebar mulutnya seperti terkejut mendengar apa yang Revano katakan. Biasa, kan Ghavian!
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Teen Fiction[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...