1.TELAT

867 231 92
                                    

"SASYABILA PUTRI"

"Ehh, ada pak Joko. Ada apa pak?" Tanya Sasya dengan wajah tanpa dosa.

Sasya sudah cengar-cengir dari tadi. Sasya memang sudah dikenal oleh Pak Joko. Karena, Sasya adalah murid yang sering terlambat. Apalagi alasannya selain kesiangan?

Tiba-tiba seorang cowok dengan santainya berjalan begitu saja melewati Pak Joko dan Sasya. Dia baru saja memarkirkan motornya di parkiran SMA Cahaya.

"RAFHA SAPUTRA!"

Rafha Saputra, ketua geng CFC atau lebih dikenal Cogan From Cahaya. Geng yang ada di SMA Cahaya yang terkenal dengan sifatnya yang dingin dan cuek. Rafha tidak sama seperti Sasya yang sering terlambat. Dia jarang terlambat. Dia terlambat karena tadi pagi harus mencari kunci motornya yang hilang. Belum lagi tadi pagi harus berdebat dulu dengan Revano Lorenzo -- abangnya. Karena soal kunci motornya yang hilang.

Rafha memberhentikan langkahnya, dia membalikkan tubuhnya dan melihat ke arah pak Joko dengan wajah datarnya.

"Ada apa pak?" Tanya Rafha dengan wajah datar.

"Kamu mau kemana hah?! Kalian berdua ikut saya ke ruang BK, SEKARANG!"

Rafha dan Sasya berjalan mengikuti pak Joko dari belakang ke ruang BK. Sesampainya diruang BK...

"Pak kok sepi ya? yang lain, yang terlambat. Pada kemana?" tanya Sasya karena diruang BK hanya terdapat mereka bertiga saja.

"Iya, karena yang telat cuma kalian berdua saja," jawab pak Joko. Pak Joko duduk di bangku nya. Rafha dan Sasya juga ikut duduk di kursi yang berada di depan meja Pak Joko.

"Sasya, kenapa kamu bisa terlambat lagi?" Pak Joko menanyakan Sasya, karena, Sasya sering terlambat.

"Anu pak...hm..itu pak, saya..kesiangan pak," ujar Sasya.

"Kesiangan kesiangan, kesiangan terus kamu itu ya!" Sasya menunduk.

Pak Joko beralih menatap Rafha, "Rafha, kamu kenapa terlambat?biasanya kamu ini tidak terlambat. Kenapa sekarang malah terlambat?" Tanya Pak Joko.

"Saya telat bangun ,pak," jawab Rafha masih dengan wajah datarnya.

"Kalian berdua saya kasih hukuman, kalian berdiri di depan tiang bendera dan juga kalian hormat. Mengerti?!" Mendengar itu, Rafha dan Sasya beranjak dari duduknya dan langsung berjalan menuju tiang bendera.

"Sampai jam pertama selesai ya..." kata pak Joko yang berdiri dibelakang mereka. Setelah itu, Pak Joko pergi ke Ruang Guru, meninggalkan mereka berdua menyelesaikan hukumannya.

Jam pertama selesai...

"Huftt, akhirnya selesai juga nih tiang bendera," Sasya menyeka keringat di dahinya. Sasya melirik ke arah Rafha.

Dingin banget ni cowok, dari tadi diem terus kek kulkas aja, batin Sasya.

Sasya mengambil tas pink-nya yang tergeletak di bawah. "Lo kelas berapa?" Tanya Sasya pada Rafha.

"XI IPA 2," Rafha juga mengambil tas-nya dibawah.

"Oh, sekelas," gumam Sasya, tapi Rafha masih bisa di dengar oleh Rafha.

"Lo, XI IPA 2?"

"Hm."

Sasya langsung berjalan menuju kelas nya kemudian disusul oleh Rafha dibelakangnya. Karena mereka sekelas jadi jalannya searah.

***

Suasana kelas XI IPA 2 sedang tidak ada guru. Bisa dikatakan sedang ribut. Ada yang tidur, ada yang pacaran, ada yang ghibah, ada yang gosip. Ada yang ke kantin, ada yang pacaran, ada yang dikelas. Pokoknya mereka sekelas mempunyai kegiatan masing-masing.

Tadi Bu Rini, selaku guru Matematika, tidak bisa datang karena anaknya sedang sakit. Jadinya, Bu Rini hanya menyuruh anak muridnya untuk mengerjakan soal yang sudah diberikannya.

Bruk..

Pintu yang tadi ditutup langsung terbuka karena Sasya mendobraknya.

"Astaga, Sasya!" Alsya yang terkejut langsung menghampiri Sasya ke meja mereka berdua.

Alsya adalah teman terdekat Sasya. Bisa di bilang sangat dekat. Mereka temenan sudah sangat lama. Dari kecil, malahan dari bayi sampai ke sekarang.

"Sya, Lo kenapa sih, Asal dobrak aja tuh pintu!" Tanya Alsya.

"Ihh, apaan sih ,Al! Berisik banget tau!" sewot Sasya. Sasya mengambil botol minum pink nya di tas nya. Lalu, meneguknya sampai tidak bersisa.

"Ihh, kok malah gue yang disalahin. Lo tuh yang apaan asal dobrak aja tuh pintu, tekejod nih gue," gerutu Alsya. Alsya kesal. Sasya sifat nya suka berubah-ubah, kadang dingin, kadang cuek, kadang ngeselin, kadang ngangenin, eaaa!

"Bodo amat!" kata Sasya dengan muka datarnya. Sasya malas meladeni Alsya. Dia sudah capek dari tadi. Sudah kena omelan dari Pak Joko ditambah hukuman juga, ditambah juga ocehan Alsya.

"Eh, Lo tadi dihukum bareng Rafha ya, cie, kayaknya cocok tuh kalian," goda Alsya. Sasya tidak menanggapi omongan Alsya. Dia hanya melirik Alsya malas.

"Yah, gue dikacangin! Kacangin terus, Sya!"

Kasian, batin Sasya. Sasya memutar bola matanya malas.

Sabar gue Sya, ngadepin sikap lo yang kayak gini, batin Alsya.

"SASYA! LO KENA HUKUM LAGI? KASIANNN!" pekik Anggi. Anggi, Ghania, dan Gisha menghampiri meja Sasya dan Alsya.

Selain Alsya, Anggi, Ghania, Gisha juga merupakan teman terdekat Sasya atau bisa disebut sebagai sahabat Sasya. Karena, mereka berempat itu, saat Sasya senang ataupun sedih, mereka tetap ada di sisi Sasya.

Itulah namanya sahabat, sahabat akan menemani kita saat kita sedang senang ataupun sedih. Mereka akan tetap ada di sisi kita. Saat sedih, sahabat akan membantu kita. Saat kita senang sahabat juga akan ikut senang. Bukannya yang menemani saat senang saja! Hehe!

"Sya, Lo kenapa?" Tanya Ghania.

"DIAM, jangan banyak bacot! Gue mau tidur!"

•••

Hallo Guys ini lanjutan chapternya yaa👉👈
Maaf ya kalo cerita nya ngebosenin
Mohon diMaklumi ya guys✌

Ok Guys jangan lupa vote dan komennya dan juga jangan lupa dibaca terus kasih saran atau kritik ya Guys, makasihh❤
Tunggu chatper selanjutnya ya guys👐

Salfha_adeliaa

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang