6.JALAN-JALAN

491 189 20
                                    

Di dalam mobil, Rafha dan Sasya tidak berbicara mereka melihat ke arah jalanan. Sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Hening.

"Ini mau kemana?" tanya Sasya memecahkan keheningan tersebut.

"Kemana aja," jawab Rafha datar. Sasya yang mendengar ucapan Rafha cemberut kesal.

Ish, Nyebelin banget ni cowok,batin Sasya

Sasya melirik Rafha kesal. Sasya mengambil handphone-nya yang ada di dalam tas nya. Sasya menghidupkan handphone-nya, banyak pesan masuk dari Alsya.

30 Chat dari"Alsyakuu"

Alsyakuu🐽

Sya.
Sasyaa.
Sasyaa jawab dong!
Heloo sasyakuu!
Syaa!
Lo dimana sih sampe sampe chat dari gue gak lo bales!
Sasyaa!
Heii syaa!
Jawab kek chat gue ini!!
Tai lo💩!
Sasyabila Putrii!
Syaa..
Sya gue mau ajak lo jalan!
Jalan yuk sya mumpung hari minggu.
Hadehh, gak dijawab lagi, dasar sahabat ga ada akhlak kek tai!
Woi syaa!
Kemana sih ni orang!
ohh, gue tau ni...
Pasti lo masih mimpiin Rafha kan?
Hayoo lo...
Eh btw Rafha nya udah dimaafin belom nih?
Pasti belom lagi?
Hadehh sasya sasya tinggal dimaafin aja susah banget!
Woii Syaaa!
DARI TADI GUE NGOMONG SENDIRI KEK ORANG GILA AJA NIH GUE, WOI!!!
Eh syaa...
Kata alif lo jalan sama Rafha yaaaaaaaa.
Acieeeeee, Sasya mulai suka sama Rafhaa.
Tapi gue gak diajak:(
Tapi gue diajak Alif, lumayan:D

Hadeh, Alsya alsya ga ada akhlak banget nyepamin chatan orang, batin Sasya

Tiba tiba handphone Sasya berbunyi. Alsya yang menelpon Sasya.

"Haloo syaa, lo dimana gue sama alif lagi dijalan mau nonton. Lo mau nonton juga gak?"

"Iya, ini gue lag--"

"Turun udah sampe," Rafha yang memotong ucapan Sasya

"Eh, ini mau kemana?" tanya Sasya bingung.

"Nonton, lo mau gak?"

"Mau dong!"

"Yaudah turun, dari tadi duduk terus," Rafha turun dari mobilnya. Menunggu Sasya di depan mobil.

"iya iya," Sasya langsung turun dari mobil Rafha

Sasya belum memutuskan sambungan teleponnya dengan Alsya, Sasya langsung memasukkan handphone-nya ke dalam tas nya. Sasya menyusul Rafha yang dari tadi meninggalkannya.

"Eh, tungguin gue dong, cepet banget jalannya!" kata Sasya kesal.

"Lo yang kelambatan," balas Rafha.

"Ih,udah salah malah nyalahin orang!" Gerutu Sasya.

"Bodo amat!"

Handphone Rafha berbunyi di dalam saku celana nya. Rafha mengangkat telpon dari Alif.

"Hallo lif, kenapa?"

"Hallo Raf, lo lagi sama Sasya kan?"

"Iya, kenapa?"

"Nih, Alsya mau ngomong sama Sasya."

"Nih, Alsya mau ngomong sama lo," Rafha memberikan handphone-nya pada Sasya, yang langsung diambil oleh Sasya.

"Hallo," kata Sasya. Sasya mendekatkan handphone Rafha ke telinga nya.

"Hallo Sya, lo kok gak ngomong gue telpon, handphone lo mana?"

"Oh iya, gue lupa. Handphone-nya langsung gue masukin ke tas," Sasya cengar-cengir sendiri. Dia masih berjalan mengikuti Rafha dari belakang.

"Yaelah, Sasya-Sasya."

"Hehe, sorry gue tadi kelupaan, Al."

"Ini lo lagi dimana Sya?"

"Ini gue mau nonton sama Rafha."

"Wihh, sama dong kita juga mau nonton."

"Ciee, lagi berduaan sama Alif yaa. Keknya bakal balikan nih," goda Sasya.

"Apaan sih, Sya! Lo tuh sama Rafha. Udah di maafin belum, atau kalo mau di maafin lo, Rafha harus jadiin lo pacar dia dulu?" Goda Alsya balik.

"Bacot lo Al, udah ya, Al. Nanti juga kita ketemu, byee!!"

"Oke dehh, bye Sasyaku," Sasya langsung memutuskan sambungan telponan nya dan mengembalikan handphone Rafha ke pemilik nya.

"Nih, handphone lo"

"Udah?" Sasya mengangguk.

Sasya dan Rafha masuk ke dalam Mall dan langsung pergi ke bioskop. Rafha mengajak Sasya nonton film dulu, baru jalan-jalan.

"HALOOO GAESSS!!!" tiba-tiba Alif dan Alsya mengagetkan Rafha dan Sasya. Sasya yang kaget langsung mengusap-usap dadanya.

"Astaga, Alsya Alif, jangan ngagetin gitu dong. Kan kasihan nanti kalau Rafha nya jantungan gimana!" Ejek Sasya. Sasya mau membalas Rafha, karena tadi di jalan Rafha meninggalkan nya. Sasya melihat kearah Rafha sambil tersenyum-senyum.

"Heh, mulut lo dijaga!" Rafha menatap Sasya malas. Kalau bukan karena mendapatkan maaf dari Sasya, Rafha tidak mau mengajak Sasya lagi.

"Hehe, maaf, kan cuma bercanda," Sasya tertawa pelan. Rafha hanya memutar matanya malas.

"Eh, lo berdua duduk disini aja ntar kita berdua yang pesenin semuanya oke. Yukk Raf," ajak Alif pada Rafha. Alif dan Rafha langsung pergi menuju kasir untuk membeli makanan dan minuman.

Sementara Sasya dan Alsya duduk di tempat duduk yang telah disediakan di sana. "Sya, lo udah maafin Rafha?" tanya Alsya.

"Belum. Kenapa?"

"Lah, kok kalian udah kayak akrab banget sih?"

"Gak tau gue, kenapa emang? Eh iya, lo kenapa bisa bareng sama Alif? Lo masih suka ya sama Alif? cie gak bisa move-on. Kasian," Sasya menggeleng-gelengkan kepalanya prihatin.

Alsya hanya menatap Sasya malas. Beginilah Sasya, kalau lagi ngeselin, ngeselin banget! Kalau lagi dingin, dingin banget! Hadehhh! "Sya, Lo pacaran ya sama Rafha?"

"Anjir, ya nggaklah! Ngapain gue pacaran sama dia?!"

"Eh, Lo gak tau apa kalau Rafha itu cowok tertampan di sekolah kita? Tapi masih tampan lah Alif sih, kata gue," Alsya cengengesan.

"Dihh, emangnya kenapa kalau Rafha cowok tertampan di sekolah? Semua cewek di sekolah harus mau gitu?"

"Ya nggaklah anjir!"

"Masa Lo gak suka sih? Kakak kelas aja ada yang suka sama Rafha, bahkan dapet abang Rafha yang mirip sama Rafha aja mau. Pokoknya yang penting mukanya tuh mirip Rafha."

"Gila."

"Lo yang gila!"

"Apaan?!"

"Jadi gimana tuh si Abang nya Rafha, kasian lah dia, masa pacarnya sendiri suka sama Adek nya bukan sama dia."

"Nah itu, tapi bang Revan gak masalah kalau pacarnya suka sama Adek nya bukan sama dia. Karena, bang Revan jadiin mereka pacar bukan karena cinta. Karena, bang Revan gak percaya yang namanya cinta sejati."

Sasya mengangguk-anggukkan kepalanya, "Playboy anjir. Beda banget sama Adek nya yang dingin kek es batu di dalem kulkas."

•••

Udah dulu gaes...
Votecomennya ya awas kalo ga vote comen!:(
Tunggu chapter selanjutnyaa:)

Salfha_adeliaa

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang