21.KAMU?

299 131 32
                                    

[JANGAN LUPA FOLLOW & VOMMENT NYA YA, ITU BERHARGA BANGET BUAT AUTHOR.THANKS 💕]

Happy Reading 😄📖

***

"Raf," panggil Sasya.

"Hm?"

"Ini semua sepupu lo?" tanya Sasya. Rafha mempunyai sepupu banyak tetapi, tidak mempunyai adik kandung sendiri melainkan mempunyai abang kandung yang stres!. Rafha selalu saja sabar saat berbicara sama Revano. Bawaan nya stres terus ya,Raf?

"Iya, ini semua adik sepupu gue, kecuali ini berdua," Rafha menunjuk ke arah Arvano dan Alvado.

Rafha dan Sasya saat ini sedang bermain bersama Sepupu-sepupu nya Rafha di tempat Bolly, loli, dan lola,  kucing nya Rafha.

"Kok aku gak di anggep sepupu sih, do?" tanya Arvano ke Alvado.

"Iya, aku juga gak di anggep. Kan kita anak nya Mami dan Daddy. Kata Mami sama Daddy kita itu sepupu nya Bang Rafha," Alvado juga ikut-ikutan.

"Kalian bukan anak nya Daddy sama Mami. Kalian itu anak pungut," Rafha sengaja menekan kan kalimat terakhir nya.

"Jadi, kita bukan anak asli nya Daddy sama Mami?" tanya Arvano.

"Jadi kita ini cuma anak yang di pungut bang?" tanya Alvado juga.

"Kandung bukan asli, yang asli ada badak nya," jawab Rafha.

"Bang Rafha, beneran bang Arvano dan bang Alvado bukan sepupu kita?" Resa juga ikutan bertanya.

"Bukan," Rafha melirik Arvano dan Alvado. Rafha tersenyum sinis melihat kedua sepupu laknat nya lagi sedih saat ini. Rafha sengaja mengerjai mereka berdua, hanya ingin membalas kenakalan dua bocah itu saja.

Sasya hanya memperhatikan Arvado dan Alvado yang sedang bersedih saat ini karena, di anggap hanya anak pungut oleh Rafha.

"Dihh, nangis. Banci lo berdua di gituin aja nangis, cengeng banget sih jadi cowok," ejek Rafha.

"Daddyy!!"

"Mamii!!" teriak kedua nya.

"Vano Vado, kenapa kalian menangis?" tanya Aldo Artharendra, Daddy nya si kembar, yang langsung datang ke tempat anak nya.

"Daddy, bener apa nggak kalau aku sama Vado ini anak pungut nya Daddy sama Mami?" tanya Arvano, sedih.

"Siapa yang ngomong kayak gitu?" tanya Aldo sambil mengusap pipi Arvano dan Alvado yang di banjiri oleh air mata.

"Bang Rafha, kata bang Rafha aku sama Vano anak pungut nya Daddy sama Mami," adu Alvado kepada Daddy nya.

"Rafha, kamu kok ngomong kayak gitu ke adik sepupu kamu sendiri. Mereka berdua ini anak kandung om, bukan anak pungut," jelas Aldo.

"Yaa, mana saya tau," Rafha mengangkat kedua bahu nya.

"Saya kan ikan," jawab Jenora dan Tsania kompak.

"Gue Rafha, bukan ikan. Asal nyambung aja lo berdua," Rafha menoyor kan kepala Jenora dan Tsania.

"Iyaa, asal aja kalian nyambung-nyambung sama bang Rafha yang goblok nya setinggi langit, mau ketularan goblok nya?" Vena juga ikutan mengejek Rafha.

"Vena, jangan ikut-ikutan ntar gue buang lo ke kotak sampah, mau?" Rafha juga ikut balik mengejek Vena.

"Santai bang, gitu aja baperan,"

Vena adalah sepupu yang paling tertua dari sepupu Rafha yang lainnya.Vena sekarang sudah kelas 3 SMP. Tsania dan Jenora kelas 1 SMP. Arvano dan Alvado kelas 3 SD, dan Resa masih kelas 2 SD.

REMISSION ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang