Heii! Udah vote belum? Vote dulu ya sayang🤍
Udah komen belum? Komen dlu ya🥺🤍
Thank you!!!Happy Reading!!
***
Rafha dan Sasya turun dari mobil. Mereka mau ke toko buku. Tadinya Rafha mau mengajak Sasya nonton bioskop, tapi Sasya nya mau ke toko buku dulu. Katanya buat beli novel untuk koleksi dikamar nya.
Sasya langsung menarik tangan Rafha, berjalan memasuki toko buku. Mata Sasya langsung berbinar melihat rak yang isinya novel-novel. Sasya kembali menarik tangan Rafha, agar Rafha mengikuti nya di belakang.
Rafha berhenti, "Kenapa tarik-tarik sih?" Rafha melepaskan tangan nya yang di tarik Sasya, mengganti tarikan tangan dengan genggaman tangan. "Kalo bisa gini, kenapa harus tarik-tarik tangan?"
Pipi Sasya langsung memerah. Sasya mengulum bibir nya menahan senyum. Rafha selalu saja seperti ini. "Apaan sih, gak malu apa diliatin mbak-mbak disana," mata Sasya melirik mbak-mbak kasir yang sedang membicarakan nya dengan Rafha.
"Kenapa harus malu? Kan udah pacaran," Rafha menoleh ke mbak-mbak kasir dan tersenyum manis.
"ASTAGAA!! Mas nya ganteng banget!" ujar salah satu mbak kasir.
"Heh, apaansih. Gak boleh senyum-senyum gitu!"
"Kenapa gak boleh?" Tanya Rafha.
"Ya, gak boleh lah. Nanti kalau mbak-mbak nya suka sama kamu gimana?"
"Kan aku nya udah ada yang punya," Rafha kembali menoleh ke mbak-mbak kasir, "Mbak, maaf ya saya sudah ada yang punya."
"Ih, apaan sih," Sasya melihat-lihat novel-novel yang ada di rak depannya. Dia mengambil dua novel. Sasya mengajak Rafha menuju kasir untuk membayar novel-novel yang dia beli. Sasya mau membeli novel karena stok novel dikamarnya sudah hampir habis dibaca.
***
Satya sekarang sudah berada di depan rumah Zeva. Dia mau melihat keadaan Zeva. Pada saat Satya mau pulang dari rumah sakit, Zeva tidak datang melihat nya. Satya khawatir, jadi lah dia menghampiri rumah Zeva.
Satya sudah menekan tombol bel rumah Zeva berkali-kali tapi tidak ada jawaban dari dalam. Apa mungkin Zeva sedang di luar?
Satya duduk di kursi yang ada di depan rumah Zeva. Sepertinya Zeva lagi di luar. Dia akan menunggu sampai Zeva pulang.
Suara motor terdengar di telinga Satya. Satya melihat ada motor berhenti di depan rumah Zeva. Siapa itu?
Satya beranjak dari duduknya. Dia berjalan menghampiri motor itu.
"Makasih ya sayang udah nganterin aku," Zeva mencium pipi cowok itu.
"Zeva?"
Zeva menoleh, melihat ada Satya di depan rumahnya. "Eh, Satya. Ngapain lo kesini malem-malem? Gak boleh loh cowok malem-malem ke rumah cewek."
"Dia siapa sayang?" Tanya cowok yang berada di atas motor.
"Oh, dia mantan aku sayang. Udah ya aku mau bobo, makasih udah nganterin aku," Zeva mencium lagi pipi pacarnya.
Suara mesin motor terdengar, "Aku pulang ya sayang." Motor yang di kendarai pacarnya Zeva langsung pergi menjauh dari Zeva dan Satya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Dla nastolatków[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...