Sasya dan Rafha langsung melangkahkan kaki nya menuju mobil Rafha yang terparkir didepan rumah Sasya.
"Eitss, tunggu dulu," tiba tiba Satya muncul entah darimana, dan menghadang jalan mereka berdua. Sasya dan Rafha menghentikan langkahnya.
"Apa lagi bang?!" tanya Sasya kesal. Dari tadi Satya sibuk mengurusi nya.
"Satya?" tanya Rafha sambil menunjuk Satya.
"Rafha?" tanya Satya balik.
"Wih, ketemu kita, Raf. Udah lama gak ketemu Lo, kemana Lo?"kata Satya. Satya memang kenal dengan Rafha. Karena Rafha adalah adik dari teman dekat nya -- Revano Lorenzo.
Sasya mengernyit heran, melihat Rafha yang kenal dengan abangnya. "Raf, lo kenal sama abang gue?" tanya Sasya bingung.
"Satya, abang lo?" tanya Rafha.
"iya," jawab Sasya mengangguk.
"Sasya adek gue, Raf," kata Satya.
"Oh, gue pinjem dulu ya, adek lo," ujar Rafha.
"Mau dipinjem kemana?" tanya Satya.
"Jalan-Jalan."
"Oh, yaudah pinjem aja nih, adek gue yang super bawel ini" ujar Satya bergurau. Dia mau menjahili Sasya. Mendengar itu, Sasya langsung melotot ke arah Satya.
"Dek, matanya ntar gue colok mau?" Satya tertawa pelan.
"Ish, udah ah. Ayok Raf, jadi gak?" Sasya menghentak-hentakan kakinya untuk meluapkan kekesalannya.
"Ya, jadi dong," kata Rafha
Rafha dan Sasya langsung masuk ke dalam mobil Rafha.
"Gue bawa adek lo dulu ya," izin Rafha pada Satya.
"Jagain tuh adek gue, awas kalo lo buat dia nangis. Remuk tuh muka lo," Satya tertawa pelan.
"Dih, sadis bener lo. Iya, gue jagain nih adek lo," Rafha langsung menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Sasya.
***
"Rafha gimana ya, berhasil gak ya dimaafin Sasya. Kan Rafha ajakin Sasya jalan-jalan, chat Rafha ah," Alif langsung mengambil handphone nya di atas nakas kemudian nge-chat Rafha.
"Yah, gak aktif. Sialan",Alif kembali meletakkan handphone nya di dekat nya. Tiba-tiba Handphone Alif berbunyi.
"Tumben Alsya nelpon," ujar Alif melihat nama Alsya tertera di layar handphone-nya. Alif langsung mengangkat telfonan Alsya.
"Hallo Al, kenapa?" Tanya Alif.
"Hallo Lif, lo dimana?"
"Di rumah, emang kenapa?"
"Ada Sasya gak dirumah lo?"
"Gak ada lah Sasya disini, Sasya itu lagi jalan sama Rafha."
"Hah?! beneran lo lif?"
Alif menjauhkan handphone-nya dari telinganya, mendengar Alsya memekik. "Iya lah beneran,masa gue boong!"
"Pantesan Sasya gue chat ga aktif."
"Rafha aja gue chat ga aktif."
"Emangnya, Sasya sama Rafha jalan kemana?"
"Gak tau lah gue."
"Hadeh, kan gue mau ajak Sasya jalan bareng gue, tapi Rafha udah duluan ngajak Sasya."
"Kasian! Makanya cari pacar!"
"Anjir! Gue gak bisa move-on! Lo sih!"
"Malah nyalahin gue, kasian belum bisa move-on dari gue," Alif tertawa mengejek Alsya.
Sementara Alsya cemberut, mendengar Alif mengejeknya. "Malah di ejek! Dasar Alif!"
Tawa Alif mereda, dia mendengar nada suara Alsya yang sedang kesal dengan nya. Coba Mami nya mau menerima Alsya sebagai pacar nya, pasti sekarang Alif sudah bahagia berdua sama Alsya. Mami Alif memang tidak mengizinkan Alif berpacaran sama Alsya. Tapi, Alif dan Alsya masih tetap berpacaran. Mami Alif yang tau kalau anaknya masih berpacaran dengan Alsya, langsung memarahi Alif, dan meminta Alif untuk langsung memutuskan Alsya.
"Al, mau gak jalan sama gue?"
"Mau donggg!" Teriak Alsya dari seberang.
"Bosen juga dirumah,ga ada kerjaan," lanjut Alsya.
"Ok, Lo siap-siap dulu gue mau kerumah lo."
"Eh, tapi lif, gue belom mandi, hehehehe," Alsya cengengesan di tempat nya.
"Gue tungguin dirumah lo, ok."
"Ok, gue siap siap dulu."
Alif langsung menutup telponannya dengan Alsya, dan langsung bersiap-siap untuk pergi kerumah Alsya menggunakan mobilnya.
••••
Tungguin chapter selanjutnya-jangan lupa vote-komennya yaa•😊😌
Salfha_Adeliaa
KAMU SEDANG MEMBACA
REMISSION ✓
Teen Fiction[SELESAI] "Gak mau maafin gue? Oke, gue akan berusaha buat dapetin maaf dari lo." Sasyabila Putri, Murid cantik, pinter, disukai banyak cowok karena kecantikan nya. Sasya itu cewek dingin dan cuek ke semua orang, apalagi ke cowok yang mendekati...