Chapter 17 - The Act Behind

1.9K 210 12
                                    

Enjoy reading
xoxo, io
April 1, 2021 - 7.40PM
=====


Second by second!

Okay!

Minute by minute.

Aku masih memikirkannya. Why did he do that? Bahkan aku belum bergerak, masih menyandar di dinding yang sama sebelum dia meninggalkanku dengan penuh tanya. Aku, bukan dia!

Maybe I'm not attractive?

Maybe I'm not his type?

Trying to be positive, dia diburu waktu!

Atau mungkin benar, aku yang berharap lebih!

Inhale.

Exhale.

Langkahku pelan. Tempat tidur luas dengan selimut tebal itu yang aku tuju. Membaringkan tubuhku di sana juga menaikkan selimut hingga menutup bagian dada.

Seharusnya mudah bagiku untuk memejamkan mataku. Terlelap di tempat yang setidaknya jauh lebih aman daripada rumah kecilku itu. Nyatanya, aku masih terjaga.

Knock knock!

Langkahku cepat. Membuka pintu kamar.

"Good evening, Nona. Izinkan saya untuk memeriksa luka, Nona."

Hanya anggukan yang aku berikan.

He's doctor Albert.

Aku sudah mendudukkan diriku di tempat tidur saat dia memeriksa lukaku. Pergelangan tangan juga kakiku. Oh, juga luka tembak di lenganku. Mengganti perban putih yang melilit lenganku. Bekas peluru walau tidak bersarang di jaringan kulitku itu masih belum 100% recovery.

Kuputuskan untuk duduk di sofa panjang di area balkon kamar setelah dokter Albert selesai memeriksa juga mengobati lukaku.

Moonlight!

Begitu cantik. Punggung juga kepalaku sudah menyandar di sandaran sofa. Sedikit mendongak. Bulan jauh di atas sana yang menjadi fokusku.

What's really happening to me?

Why I'm here?

Pertannyaan itu mencuat begitu saja.

I'm a stranger here, I know.

Dan hal itu akan terus menjadi label-ku setidaknya untuk 2 minggu ke depan. Berbicara rentang waktu itu, yang terlintas jelas adalah dirinya. Someone that brought me here. In his place I'm safe. Itu yang dia pernah katakan padaku, dulu, sebelum aku meminta pulang. Dan penculikanku yang terjadi selanjutnya di rumah kecilku.

In his place I'm safe. Perhaps!

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Ini semua di luar rencanaku. Sebut saja tidak ada dalam rencana hidupku yang seharusnya begitu tenang.

Silent night!

Yang terlintas di dalam sana adalah apa yang dia lakukan sebelum meninggalkanku di kamar mewah ini. Entah kenapa aku tidak dapat menghilangkannya begitu saja.

Think it over and over again hingga...

'Promise me, never ever kiss me again.'

Inhale.

Exhale.

Now I know!

Setidaknya menjadi alasan yang begitu kuat. Itu benar permintaanku padanya dulu. Ya, dulu saat dia pertama menciumku tanpa ada peringatan apa pun sebelumnya yang membuatku refleks menamparnya. Aku tahu dengan jelas kenapa dia menciumku begitu saja saat itu. Hal yang dia lakukan hanya untuk menghilangkan rasa sakit yang dia alami saat aku mengobatinya. Luka tembak peluru beracun di perutnya itu. Aku berusaha keras menyelamatkan nyawanya even I don't know who he is. Okay, I still don't know who he is until now!

The Band!t In Suit - #hackerseries 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang