Thanks for all of you who keep reading my story😀
Well, enjoy reading
xoxo, io
March 28, 2021 - 7.42PM
=====
"Barefoot (telanjang kaki)."Aku ingin berteriak keras, oh, God, begitu senang!
Ya, itu benar ucapannya, pelan, hampir bergumam dan aku dapat mendengarnya dengan baik. Mungkin karena aku sedari tadi memperhatikan mata abu-abunya juga bibirnya bergantian. Menunggu kata apa pun yang akan keluar darinya.
"Walk around."
Sekali lagi dia bersuara, masih dengan intonasi yang sama. Jelas aku mengerti kata singkatnya. Yang kulakukan selanjutnya adalah apa yang dia ucapkan. Membalikkan tubuhku, kembali berjalan. Kusiapkan diriku untuk melepas sepatu high heel 11cm yang aku pakai. Luckily, bukan sepatu bertali yang aku pakai, setidaknya memudahku melepasnya dalam hitungan detik.
Baru dua langkah, yang terjadi selanjutnya adalah usaha penyelamatanku. Sebut saja unexpected salvation.
DOR!
Prang.
One shot!
DOR!
Prang.
Entah sudah berapa tembakan, aku tidak menghitungnya. Yang pasti suasana sudah begitu riuh. Tembakan ke atas, beberapa lampu ruangan ballroom yang ditembak hingga ruangan begitu gelap di saat yang sama.
Dan saat kurasakan seseorang merengkuh tubuhku, memelukku begitu kuat, aku tahu siapa yang melakukannya walau ruangan begitu gelap, apalagi aroma tubuhnya yang masih aku ingat dengan baik.
Tanpa bersuara lagi, kulepas sepatu high heel-ku.
"Let's run," ucapnya.
Semua terjadi begitu cepat, bahkah dia sudah berlari dengan memelukku hingga tubuhku seperti melayang tertarik begitu saja. Harus cepat memang, apalagi beberapa orang di dalam ballroom sudah menghidupkan flashlight dari ponsel mereka dan suara alarm yang terdengar begitu keras memenuhi ruangan yang sudah begitu kacau ini.
Menerobos beberapa orang di depan kami yang bertebaran dengan flashlight di tangan mereka seperti melompat-lompat kebingungan, bahkan lari kami masih cepat setelah keluar ballroom di mana cahaya ruangan begitu terang.
Bukan lift yang dia tuju, jelas sudah begitu banyak orang di sana, tetapi pintu darurat.
"The car?"
Pandangannya tertuju pada Aukerley yang berlari di depan kami, seperti mengamankan kami dengan begitu siaga. Oh, dua pistol di tangannya walau tidak ditodongkan ke depan.
"Back area," jawab Aukerley tanpa jeda.
Mobil yang akan membawa kami pergi tentu saja yang mereka bicarakan, yang dalam hal ini posisinya sudah siaga di belakang gedung. Itu yang aku tangkap dari pembicaraan singkat mereka.
Tangannya masih begitu kuat memelukku. Seperti takut aku lepas dan terpeleset mengingat tidak ada alas kaki yang aku pakai dan kedua tanganku sibuk mengangkat tinggi long dress yang aku pakai hingga tidak menghalangi lari cepatku. Setidaknya belahan tinggi hingga paha yang memperlihatkan pinggiran panty-ku mempermudahku berlari.
Entah berapa tangga yang kami turuni, oh, setiap lantai, kami selalu keluar lewat pintu darurat dan setelah turun lima lantai, lift yang kami tuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Band!t In Suit - #hackerseries 0
Aksi.................................. Warn!ng 18+ Only .................................. This is a PREQUEL of "Are You a Criminal?" story. ACTION story with SEXY romance. Bisa dibaca terpisah, namun disarankan baca "Are You a Criminal?" story juga😊😊...