What do you want?
Seharusnya aku mengucapkan kata itu, yang ada aku terdiam seperti menunggu kalimat berikutnya dari that j*rk player yang sialnya dia termasuk laki-laki dalam golongan incredibly handsome.
Oh, no.
Apa dia dapat membaca ekspresiku hingga suaranya kembali terdengar.
"Is that yours?"
Tangannya tidak diam saat mengucapkan kalimatnya itu, namun mengarah pada meja bar yang aku tempati sebelumnya. Detik selanjutnya aku kembali menatapnya, lalu melepaskan tangan besarnya dari tanganku. Dengan cepat aku meraih ponselku yang tertinggal di meja bar itu. Stupid! Mungkin aku terburu-buru atau mungkin aku terlalu tidak nyaman dengan kalimat-kalimatnya sebelumnya. Well, aku tidak ingin pusing dengan hal itu.
Langkahku cepat. Yang aku lakukan hanya satu: keluar dari Aura Club.
"Aku keluar."
My goodness!
Aku mengenal suara itu. Dalam dan sexy, terdengar begitu jelas. Suara yang sama yang beberapa saat lalu aku dengar. Langkahku masih cepat.
"Now."
Lagi, suara yang sama yang terdengar dan aku yakin posisinya tidak jauh dariku. Detik selanjutnya pandanganku teralih begitu saja. Tebakanku benar, itu suaranya, that j*rk player yang kini sudah berjalan di sampingku. Bukan berjalan cepat, namun santai. Okay, langkahnya lebar, tidak sepertiku.
Dia tidak menatapku, namun pandangannya lurus ke depan, seperti tidak peduli denganku. Bukannya aku ingin dia memperhatikanku, hanya saja dia sungguh berbeda dengan player yang sedari awal mengeluarkan kalimat yang menggoda itu.
Kini, langkahku terhenti. Aku sudah berada di lobi sekarang, menunggu mobilku. Oh, tidak hanya aku, namun juga that j*rk player yang berdiri begitu tegap di sampingku. Aku kira dia akan bersuara lagi, namun tidak. Well, aku yakin dia berbicara dengan ponselnya sebelumnya.
Belum sampai aku mengalihkan pandanganku padanya, dia kembali berjalan santai saat super fast sport car hitam memasuki area lobi.
"D*mn it."
Itu bukan suara that j*rk player, tetapi seseorang yang terlihat begitu khawatir yang sedang membawa super fast sport car hitam itu yang sudah berhenti tepat di depanku. Itu benar, jendela mobil itu terbuka hingga aku dapat melihat si pengendara mobil itu. Dia tidak buruk rupa, namun aku bisa mengatakan dia tampan, walau that j*rk player jauh lebih tampan dari laki-laki itu. Sebut saja si driver tampan.
"Oh, c'mon. Hurry up."
Sekali lagi, si driver tampan itu bersuara tanpa mengalihkan pandangannya dari that j*rk player. Aku masih terdiam, mengamati drama langka di depanku. Mungkin karena aku jarang keluar dari tempatku hingga hal ini adalah hal langka bagiku.
"Calm."
Well, itu suara that j*rk player. Entah apa yang terjadi denganku aku tidak dapat mengalihkan pandanganku dari laki-laki dengan ketampanan luar biasa itu. Dan anehnya dia menatapku dari pintu jendela mobil yang terbuka itu. Seperti sebelumnya, aku tidak dapat mengartikan tatapannya itu. Satu yang pasti ketampanannya tidak berkurang sedikit pun. Itu benar, dia duduk di kursi penumpang, di sebelah driver tampan itu. Detik selanjutnya, super fast sport car itu sudah melesat dengan kecepatan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Band!t In Suit - #hackerseries 0
Action.................................. Warn!ng 18+ Only .................................. This is a PREQUEL of "Are You a Criminal?" story. ACTION story with SEXY romance. Bisa dibaca terpisah, namun disarankan baca "Are You a Criminal?" story juga😊😊...