Chapter 24 - More Than Enough

1.6K 173 13
                                    

Happy Ramadhan, buat kalian semua yang menjalankannya😀
Anyway, enjoy reading
xoxo, io
April 12, 2021 - 9.20PM
=====

"New Mommy?"

Tangan kecilnya sudah dia lepas, tidak lagi menutup mulut mungilnya.

"Hmm."

Yang aku pahami, ekspresinya terlihat berbeda. Dan senyum itu tidak lagi terlihat di bibir mungilnya. Tidak ada tawa kecil!

Oh, do I make a mistake?

Sebelumnya, saat little talk kami di laboratorium. Ekspresi yang berbeda aku sadari untuk pertamanya di ruangan kerjaku itu dan yang aku tanyakan saat itu adalah adalah about her Mommy.

And now, hal yang sama, oh, aku bisa menyebutnya lebih jelas. Mungkin sad face adalah kata yang tepat.

"New Mommy?"

Bahkan dia seperti memastikan apa yang dia dengar adalah benar yang aku tanyakan padanya.

Oh, God!

Jika benar pertanyaanku itu telah membuatnya sedih atau bahkan kenangan buruk yang ada di benak si kecil di depanku yang tidak lagi menatapku ini tetapi sedikit menunduk dan baru kusadari jika dia meremas-remas jari-jari kecilnya selayanya sedang gelisah.

I'm really-really stupid!

I don't know what to do.

Dia yang sekarang terdiam itu memang berbeda dan guilty feeling yang begitu hebat menyelimutiku di dalam sana. Aku yang menginginkan jawaban tanpa berpikir efek buruk yang ditimbulkan, tidak ada kata lain selain egois!

Perlahan, okay, begitu hati-hati aku mengangkat tubuh kecilnya, lalu memangkunya juga memeluk tubuh kecilnya dengan sangat erat hingga wajahnya tenggelam di dadaku. Dia terdiam, seperti tidak ingin melawan dan yang aku lakukan berikutnya adalah mencium lembut kepalanya di mana dia masih menunduk juga berkata, "I'm so sorry, Ponytail. I'm really-really sorry."

Yang membuatku semakin yakin akan kesedihan yang dialami gadis kecil yang aku peluk adalah tangan kecilnya mulai bergerak, melingkar pelan di pinggangku, ya, memelukku erat.

"I'm really-really sorry. Just forget it."

Silent dusk!

Tidak ada suara lagi dariku atau pun si kecil. Aku masih melakukan hal yang sama, memeluknya erat tanpa ingin melepaskannya juga mencium lembut kepalanya.

"Let's talk about something else."

Mungkin dia membutuhkan waktu, belum ada suara darinya. Tidak apa, aku dapat menunggunya selama apa pun itu. In the other side, I have nothing else to do here.

"Maybe about your hobby?"

Begitu pelan juga hati-hati aku mengucapkannya. Tidak ingin membuat kesalahan yang sama. Membuatnya tersenyum juga tertawa kecil yang menjadi fokusku sekarang.

"Maybe about something or anything that you like?"

Well, masih belum ada respons dari si kecil yang masih memelukku erat. Again, it's fine, I still can wait. Sesekali aku mengelus kepalanya. Sesekali mencium kepalannya tanpa melepaskan pelukan eratku pada tubuh kecilnya.

Second by second!

Minute by minute!

Entah berapa lama lagi waktu yang dia butuhkan yang pasti pemandangan sore hari di bukit luas dengan udara yang begitu segar ini begitu menenangkan. Dan saat aku ingin bercerita mungkin tentang masa kecilku pada gadis yang masih aku pangku ini, suara kecilnya mulai terdengar walau begitu pelan, tetapi suara kecilnya itu sedikit banyak membuatku syok!

The Band!t In Suit - #hackerseries 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang