Enjoy reading
xoxo, io
April 5, 2022 - 12.33AM
======Smile inside.
Still staring at him.
Oh, men!
He's really really...
Just say yes. Say that you're jealous!
Beberapa saat aku menunggunya. Senyum di dalam sana semakin lama semakin hilang. Okay, fine. Yang aku lakukan hanya satu, menyandarkan kepalaku kembali di dada bidangnya.
"Where will you take me?"
Pandanganku menyebar. Bukan jalan menuju kamar yang sebelumnya aku tempati yang dia lewati. Aku asing dengan lorong yang begitu cantik dengan cahaya temaram yang kami lewati sekarang.
Dia belum menjawabku.
It's fine!
Langkah pelannya belum berhenti. Pandanganku sekarang tertuju pada satu pintu besar. Entah apa yang ada di dalamnya. Yang pasti saat semakin dekat dua bodyguard yang menjaga pintu itu dengan begitu sigap membukanya yang membuatku yakin jika itu adalah sebuah kamar.
Mataku membola.
Kamar yang begitu luas, elegan dengan gaya maskulin yang di dominasi warna hitam dan putih.
"This is not my room, Orion," lirihku dengan pandangan mengedar di setiap sudut ruangan.
"It's extraordinary. Kamar siapa ini?"
Aku menatapnya kali ini. Tidak mengecewakan, dia menatapku tanpa menghentikan langkah pelannya juga berkata, "My room," lalu membaringkan tubuhku dengan begitu perlahan di tempat tidur yang begitu luas itu dengan selimut tebal berwarna hitam.
Begitu refleks, tanganku memegangi lengannya saat dia duduk di pinggiran tempat tidur, "Please don't go," lirihku, hampir bergumam.
Bukannya menjawabku, dia mulai mengelus pipiku.
"I wanna go to restroom."
Senyumku merekah di saat yang sama.
"Allright," ucapku, juga melekaskan tanganku dari lengannya.
Yang terlihat sekarang adalah punggung lebarnya. Pandanganku tidak beralih sedikit pun hingga pintu restroom itu dibuka, lalu ditutup kembali.
Setiap sudut kamarnya yang aku tatap. Oh, tidak lama, pintu restroom itu kembali terbuka dan sosok yang sudah aku tunggu itu terlihat berjalan begitu tegap ke arahku. Menyingkap pelan selimut yang sama yang menutup tubuhku juga berbaring di sebelahku.
Posisinya miring, begitu juga denganku. Seperti biasa dia mengangkat kepalaku hingga bersandar di lengan kokohnya. Refleks, aku mengelus rahang tegasnya. Terasa dingin, mungkin dia membasuh wajah tampannya sebelumnya.
"Why are you taking me here?"
Seperti sebelumnya, dia belum memberikan jawaban. Mungkin pertanyaan yang lebih ringan.
"I like it, I mean my room," sesaat aku berhenti, oh, memberinya senyum, "I want you to know. Aku juga merasa nyaman di sana," sekali lagi aku tersenyum, "You don't need to take me to your room. Bukannya aku tidak mau, tetapi aku takut aku mengganggumu, Hmm, privacy, I understand that."
Dia menjawabku?
Belum!
"Aku tidak masalah berada di kamarku, Orion. You can take a rest...."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Band!t In Suit - #hackerseries 0
Acción.................................. Warn!ng 18+ Only .................................. This is a PREQUEL of "Are You a Criminal?" story. ACTION story with SEXY romance. Bisa dibaca terpisah, namun disarankan baca "Are You a Criminal?" story juga😊😊...