The Band!t In Suit - #hackerseries 0

Chapter 23 - Little Curious Talk

Enjoy reading
xoxo, io
April 11, 2021 - 9.11PM
====

"Mommy?"

Si kecil di depanku ini terlihat terkecil. Sejenak tawa kecilnya terhenti.

"Ya, your Mommy, Ponytail."

"My Mommy, ya, hmm, ya. I have."

"You have?"

"Hmm."

"So?"

"What?"

"How many Mommy that you have?"

"Kamu benar. Itu pertanyaan sulit."

"Ya?"

"Hmm."

"So? Apa kamu tidak bisa menjawabnya?"

Tawa kecilnya kembali terdengar, sayangnya suara kecilnya masih belum ada. Oh, dia terlihat menunduk, lalu mendongak juga menaikkan tangan kanannya dengan mengepalkan jari-jarinya hingga tepat di depan wajahnya, well, juga wajahku. Ingat, posisiku menunduk juga membungkuk menyamakan tingginya yang sedang duduk di depanku.

"One," ucapnya, di saat yang sama jari telunjuknya sudah dia berdirikan, oh, dari intonasi suara kecilnya itu, aku bisa menangkap jika kalimatnya belum berhenti. Oh, God! Si kecil yang berbicara tanpa dosa ini sudah membuatku bercampur aduk sungguh, tidak tahu apa yang aku rasakan sebenarnya, "two."

BOOM!

Dua jarinya sudah berdiri tegak selayaknya huruf 'V' yang membuatku beberapa saat terdiam. Syok mungkin, I don't know.

"Are you alright?"

Oh, suara kecilnya kembali terdegar. Anehnya, V shape di jarinya itu masih sama.

"Are you alright?"

Jelas dia sudah tidak sabar belum mendapat jawaban dariku.

"Ya, of course."

"Hmm," sepertinya dia sudah kembali, tawa kecil itu yang membuatku yakin, "everything's gonna be alright."

Rolling eyes!

Sedikit mengejutkan tangan kecilnya sudah menepuk-nepuk pundakku seperti menenangkanku.

"My Daddy said that...hmm saat aku terlihat sedih."

"Which one?"

"My guardian Daddy."

"Apa aku terlihat sedih?"

"Oh," V shape dari jari kecilnya itu sudah menepuk-nepuk bibirnya, jelas sedang berpikir, "no, hmm, pucat. Sekarang tidak lagi."

"No worries, I'm alright, Ponytail."

"Hmm, okay."

"So?"

"Apa?"

"You have 2 Daddy?"

"Ya."

"You have 2 Mommy?"

Menurutku, si kecil terlihat berbeda, rolling eyes, and then dia kembali mengangkat tangannya hingga di depan wajahnya.

One.

Dia seperti berhitung walau tanpa suara dan her grey eyes itu menatap fokus pada jarinya. Jari telunjuknya dia berdirikan dan jari lainnya mengepal.