Chapter 44 - Warm Childhood Story

1.3K 146 13
                                    

Enjoy reading
xoxo, io
May 23, 2021 - 4.30PM
======

"Let's have dinner."

Oh, apa yang terjadi? Dia tidak ingin melanjutkan ceritanya? Atau memang benar dia sudah mulai merasakan lapar sekarang.

Satu ciuman kecil di kepalaku yang dia berikan, lalu kembali berkata, "Let's continue later," hingga hanya anggukan yang aku berikan.

Dia berbagi cerita tentang kisahnya padaku adalah hal yang tidak pernah ada dalam benakku sebelumnya dan itu adalah sebuah bonus besar. Oh, penasaran hebat adalah resiko yang harus aku tanggung dan aku harus bersabar akan hal itu. No worries, I can wait.

Candlelight dinner.

How romantic!

Jika dia terus seperti ini, aku tidak tahu apa yang terjadi denganku. Dying for his sweet thing? I don't know!

Red velvet cake, salah satu cake favoritku itu yang dia bawakan untukku menjadi dessert kami. Tidak lama memang. Sedari dia datang , storytelling yang aku minta darinya. And now, bukan lagi di ruang makan, tetapi kami sudah berbaring di tempat tidur.

Orion, the constellation stars yang menjadi pemandangan indah setiap aku membaringkan tubuhku di tempat tidurku.

Orion, laki-laki tampan yang sedang memelukku begitu erat sekarang. Apalagi yang aku harapkan?

"Orion," kali ini aku memanggilnya, sedikit mendongak saat kepalaku bersandar di lengan kokohnya. Oh, posisiku sudah miring ke arahnya di mana dia masih terlentang, well, tubuhku sedikit menindih tubuh besarnya.

"Hmm."

"Would you continue, your story?"

"Hmm."

Satu ciuman kecil di rahangnya aku berikan, tersenyum tipis, juga berkata, "Good," siap menjadi pendengar setia setiap kalimat yang dia ucapkan, "so, apa yang terjadi padanya, your golden ticket?"

"Bad news."

"Apa yang terjadi?"

"I was late. Jika saja aku datang lima menit lebih cepat, mungkin aku dapat mendengar dengan baik apa yang dia ucapkan. Mungkin juga aku dapat menolongnya."

"Apa dia..."

"Kehilangan nyawanya," potongnya, dengan suara yang begitu pelan.

See, bad feeling itu begitu tepat!

"Because of?" tanyaku. Seperti dirinya, suaraku semakin lama semakin pelan, bahkan seperti orang bergumam.

"Accident."

"What kind of accident?"

"Car crash."

Telingaku mendenging walau dia bersuara pelan. Aku tidak tahu apa yang terjadi, jauh di dalam sana kesedihan yang begitu dalam. Mungkin aku terlalu terbawa dengan storytelling darinya yang terasa begitu nyata bagiku. Oh, memang nyata, maksudku seperti aku adalah pihak yang ditinggalkan walau memang perkenalan mereka tidak lama. Tetapi, setiap moment yang mereka miliki itu begitu kuat. Setidaknya menurutku.

"I'm so sorry to hear that."

Forehead kiss yang dia berikan, "Let's sleep."

"But I'm not sleepy yet."

"You'd like to tell me something?"

The Band!t In Suit - #hackerseries 0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang