The Band!t In Suit - #hackerseries 0

Chapter 32 - Through The Glass

One more update
See you in the next chapter
xoxo, io
April 22, 2021 - 1.52AM
=====

And the conversation end!

Aku bahkan belum memberikan jawaban apa pun! Doesn't matter! Bukannya aku tidak mau menjawabnya, aku masih begitu syok, sungguh!

Beberapa saat aku menatap layar ponsel di tanganku, menghapus semua aktivitas kecilku di ponsel itu, lalu mengembalikannya pada laki-laki paruh baya yang masih saja terlihat sibuk itu. Again, leave no trace. Aku bukan seorang hacker memang, but setidaknya tidak meninggalkan history apa pun di ponsel yang aku pinjam itu yang mungkin dapat dilacak nantinya.

"Thank you."

"Sudah selesai, Nona?" tanyanya dengan senyum yang aku yakin hanya untuk membuatku merasa nyaman.

"Ya. Thank you again."

"No worries. Water?"

"No, thank you."

"Wine?"

"No, thank you."

"Alright."

Aku memberi jeda. Tidak lama memang dan kuputuskan untuk bergerak maju.

"Could you," suara pelanku kembali terdengar, "one more favor? I'm so sorry, but..."

"Are you okay, Nona?"

Dia tidak memotong kalimatku, aku yang sengaja berhenti.

"Ya, still okay. I'm just...like a nightmare in the daylight."

I'm listening!

Mungkin seperti itu ekspresi yang terlihat darinya. Bahkan dia sudah meletakkan gelas wine yang sedari tadi dia bersihkan.

"I'm in a difficult situation. Runaway from nightmare..."

Aku tidak bercerita apa pun lagi. Terlalu jauh. Singkat kata aku hanya tidak ingin dia terlibat masalahku. Just one more favor dan hidupku mungkin akan selamat.

"I'm so sorry."

Kupikir dia akan diam. Oh, dia melangkah mendekat di mana posisi aku duduk walau masih meja bar yang menjadi pembatas kami.

"What kind of favor, Nona?"

Feel pity, maybe!

I'm not sure. Dari intonasi suaranya, aku dapat mengatakan, dia begitu hati-hati.

"My friend," dia terlihat mengangguk pelan seperti mengatakan I'm listening seperti sebelumnya, "maybe...I'm not sure...I definitely need your help. Shelter me here until my friend's coming. But, if until sundown, no one will come, then I'll leave."

Still, binary option's games!

Either yes or no!

Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan laki-laki paruh baya yang masih menatapku itu walau belum ada jawaban darinya yang aku dapatkan. Doesn't matter! Menunggu sedikit lagi tidaklah buruk!

"I'm so sorry... I don't wanna push you. So, you might ignore it as I..."

"Your friend," oh, dia bersuara, memotong kalimatku yang begitu berantakan memang, but it's alright! "Dia yang kamu telepon?" anggukan pelan tanpa jeda yang aku berikan, "men?" sekali lagi aku mengangguk tanpa jeda. "Trouble maker?"