52. Terima Kasih (End)

66.5K 4.9K 1K
                                    

"Kak Gara, nanti Acha bagusnya pake baju apa??" Tanya Acha sambil mengeluarkan beberapa dress nya dari dalam lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Gara, nanti Acha bagusnya pake baju apa??" Tanya Acha sambil mengeluarkan beberapa dress nya dari dalam lemari. Lalu menunjukkannya pada Gara yang asik bermain ponsel dengan kepala bersandar pada kepala ranjang.

Mereka kini tengah berada di kamar Acha. Katanya Gara disuruh berpendapat tentang dress yang akan di pakai nya saat acara prom night nanti malam.

Gara sedikit mengalihkan pandangannya pada ponsel, dan menatap sebentar baju yang Acha tunjukkan. Ia mengarahkan telunjuknya pada dress berwarna merah maroon. "Yang itu aja bagus,"

Acha menatap dress merah maroon yang ditunjuk Gara sebentar. "Tapi Acha nggak suka, yang lain coba." Acha meletakkan dress merah maroon keatas kasur.

Gara memajukan sedikit mulutnya kedepan. Terlihat berpikir. "Yang warna biru juga keliatan bagus,"

Acha kembali menatap dress yang dipilih Gara. "Ihh nggak suka juga." Acha meletakkan dress berwarna biru laut itu disamping dress berwarna merah maroon.

"Acha sukanya ini," Acha mengarahkan salah satu dress berwarna hitam kearah Gara dengan menunjukkan deretan gigi putihnya.

Gara mendengus. Kenapa gadis itu bertanya kepadanya kalau ujung-ujungnya milih sendiri? "Yaudah terserah,"

Gara kembali memainkan ponselnya. Membuat Acha mengerucutkan bibirnya.

Acha kembali meletakkan semua dress yang tadi ia keluarkan kedalam lemari. Setelah semuanya beres, ia merangkak naik keatas kasur dan merebut ponsel Gara. Membuat lelaki dengan balutan kaos berwarna putih itu mendesah berat. "Kenapa diambil sih Ca?" Protes Gara.

"Acha nggak suka kak Gara main hp kalau kita lagi berdua," Acha naik keatas paha Gara. Dan mendudukkan bokongnya diatas paha lelaki itu. Dengan posisi membelakangi Gara. Ia mengambil kedua tangan Gara dan melilitkannya pada pinggangnya. Memain-mainkan jari Gara dengan cara menyatukannya pada jemarinya sendiri.

"Acha cemburu karna kak Gara lebih lama mainin hp dibanding main sama Acha," Acha mencubit tangan lelaki itu gemas. "Ihh Acha kesel pokoknya. Rasanya Acha pengen banting hp kak Gara biar kak Gara nggak mainin hp lagi." Kesal Acha.

Gara yang sedari tadi mendengarkan omelan tak bermutu dari mulut Acha, terkekeh pelan. Meletakkan dagunya pada bahu Acha dan memiringkan kepalanya agar dapat melihat wajah Acha. Ia mencubit pipi cewe itu. "Masa cemburu sama hp?"

"Terserah Acha dong!"

"Dih ngegas,"

"Tau ah!" Acha memalingkan kepalanya kearah lain. Ia kesal sekarang.

"Yahh ngambek. Gitu doang ngambek. Gampang banget sih ngambeknya pacar gue ini," Gara menarik pipi Acha sehingga gadis itu meringis dan mencubit lengan Gara.

"Sakit.."

"Jangan ngambek dong. Masa gara-gara hp doang lo ngambek sih? Kan nggak aestetic banget."

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang