7 - Mami depresot

92.7K 8.6K 612
                                    

[PART DI PRIVAT ACAK, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]

Tap : cloddyxyn

Follow instagram biar nggak ketinggalan info :
@cloddyxy.n
@coretancloddy

A/N : Sebelum baca jangan lupa vote dan komen disetiap paragrafnya ya! Mohon tidak membawa cerita orang lain kedalam lapak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N : Sebelum baca jangan lupa vote dan komen disetiap paragrafnya ya! Mohon tidak membawa cerita orang lain kedalam lapak ini. Semoga suka dan happy reading 🗿

****

Semenjak insiden dimana Gara marah, Acha tak lagi keras kepala. Dia selalu menuruti apa yang dikatakan Gara. Selama ini juga Gara selalu bersikap manis kepadanya.

Kini, Acha tengah berada di dapur. Acha ingin memberikan Gara sesuatu. Dan pilihannya jatuh pada kue. Bukan dibeli, melainkan langsung dibuat dengan tangannya sendiri. Dia juga kurang yakin kuenya jadi, namun tekad Acha sudah bulat. Ia ingin memberikan Gara kue dengan usahanya sendiri.

"Ini telornya kenapa nggak mau pecah sih?" Acha memukul-mukul telor yang ada dihadapannya menggunakan sendok. Bukan sendok besi, melainkan sendok yang terbuat dari plastik.

Saat Acha ingin memukulkan sendok plastik itu ke telor, sendok nya langsung letoy kedepan. "Ish, sendoknya kurang gizi deh kayanya. Apa Acha kasih makan dulu kali ya?"

Acha mendesah panjang. Celemek yang ia gunakan sudah kotor penuh tepung. Wajahnya pun juga penuh dengan tepung. Jangan tanyakan kondisi dapur yang sudah seperti kapal pecah. Panci dimana-mana, baskom yang tadinya berada di rak-nya sudah beralih tempat ke lantai dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, tepung berserakan dimana-mana. Bisa dipastikan sebentar lagi Acha akan terkena ceramah panjang lebar oleh maminya.

Acha mengambil pisau yang berada dimeja makan. "Pakai pisau aja deh,"

Acha memukul-mukul telor menggunakan pisau, dalam satu pukulan, telur itu langsung pecah dan mengenai tangan lalu merembes ke bawah. "AAAAA TANGAN ACHAAA!!"

Acha menjatuhkan telur itu kelantai dan mengibas-ngibaskan tangannya kedepan. "Iww, tangan Acha bau amis."

"Acha kamu kenap-YAAMPUN ACHA!! DAPUR MAMI KAMU APAIN?!!"

Acha menegakkan kepalanya. Ia mengeluarkan cengirannya. "Eh mami," kekehnya.

Vania mengurut kepalanya dan berjalan kearah Acha. "Tangan kamu kenapa?" Tanya Vania. Nadanya sudah tidak tinggi seperti tadi.

Acha mengerucutkan bibirnya. "Tangan Acha kena telur. Tadi Acha mau mecahin telur, eh taunya Acha mukulnya ke kencengan. Jadi gini,"

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang