26 - Oh ternyata

41.7K 4.4K 772
                                    

Setelah kejadian di pinggir pantai tadi, Acha terus-terusan menyembunyikan wajahnya di belakang punggung Gara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian di pinggir pantai tadi, Acha terus-terusan menyembunyikan wajahnya di belakang punggung Gara. Menutupi wajahnya menggunakan kaos belakang Gara dengan masuk kedalamnya.


"Darimana aja lo berdua?" Tanya Ariel yang tengah membakar ikan.

"Ssstt nggak usah kepo!" Tegur Aurel dengan menyenggol lengan Ariel pelan seraya membalikkan beberapa sate yang ada ditangannya.

Ariel tersenyum simpul. "Iya sayang,"

"Bisa nggak sih nggak usah tebar keuwuan didepan gue?" Tanya Stefan dengan menekankan kata 'keuwuan' di kalimatnya. Dia sedikit kesal dengan teman-temannya yang mengumbar kemesraan di depan matanya. Jiwa jomblo nya meronta-ronta.

"Sirik tanda tak mampu," ejek Ariel dengan senyum mengejeknya.

Stefan menoyor kepala Ariel. "Songong amat lu!"

"Kak Gara," cicit Acha dari belakang.

Gara menolehkan kepalanya kebelakang. "Apaan?"

"Bibir Acha berdarah,"

Gara tersenyum. "Mau gue ilangin darahnya?"

Acha menggeleng cepat. "Bukannya sembuh, darahnya makin banyak. Kak Gara sih, main gigit bibir Acha."

Acha menggeluarkan kepalanya dari kaos Gara. Menunjukkan bibirnya yang berdarah karna ulah lelaki itu. "Tuh, banyak kan darahnya." Adu Acha sambil melap darah di bibirnya menggunakan kaos hitam milik Gara.

"Udah nggak papa. Bentar lagi juga sembuh,"

"Tapi kan Acha malu sama yang lain,"

"Tumben malu, biasanya malu-maluin."

Acha mencebikkan mulutnya kesal. "Ishh kak Gara selalu gitu, ngeselin!"

Acha menjauhkan tubuhnya dari Gara. Ia duduk di samping Aurel. Padahal darah di bibirnya belum hilang.

"Hay cantik," sapa Aurel.

Acha tersenyum. "Kak Aurel juga cantik,"

Aurel terkekeh pelan. "Bisa aja kamu,"

"Eh?" Aurel mengamati wajah Acha dengan teliti. "Bibir kamu kenapa berdarah?" Tanya Aurel.

Acha sontak menutup bibirnya menggunakan sebelah tangannya dan menggeleng.

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang