2 - Imut

175K 14.4K 2.2K
                                    

[PART DI PRIVAT ACAK, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]

Tap : cloddyxyn

Follow instagram biar nggak ketinggalan info :
@cloddyxy.n
@coretancloddy

A/N : Sebelum baca jangan lupa vote dan komen disetiap paragrafnya ya! Mohon tidak membawa cerita orang lain kedalam lapak ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N : Sebelum baca jangan lupa vote dan komen disetiap paragrafnya ya! Mohon tidak membawa cerita orang lain kedalam lapak ini. Semoga suka dan happy reading 🗿

****

LAKI-LAKI dengan setelan baju putih yang dikeluarkan dari celana abu-abunya itu tengah duduk diatas motor ninjanya. Jam tangan berwarna hitam sudah melekat dengan sangat sempurna di pergelangan tangan cowo itu.

Alis tebal, rahang kokoh, kulit putih, hidung mancung dan mata elangnya siap membuat beberapa orang menjerit. Dia, Sagara Darren Clovis. Sebut saja Gara.

Gara mengetuk-ngetuk bagian depan motornya menggunakan jari telunjuknya. Ia tidak menyangka Acha selama ini. Sudah terhitung setengah jam ia berada didepan halaman rumah Acha. Sampai sekarang, gadis itu tak kunjung memunculkan batang hidungnya.

"Kak Gara!"

Gara menolehkan kepalanya kearah sumber suara. Ia tersenyum kala dilihatnya Acha tengah melambaikan tangan kearahnya dan berjalan mendekat.

Gadis dengan bando merah muda dan tas biru muda itu berjalan sedikit berlari hingga membuat rambutnya yang dikucir bergoyang seiring dengan cepatnya ia berjalan. Hal itu justru membuat Gara gemas sendiri melihatnya.

"Kak Gara lama ya nunggunya?" Tanya Acha sedikit bersalah. Ia tadi mempersiapkan banyak hal sebelum berangkat. Acha harus terlihat perfect di hari pertama ia resmi menjadi murid SMA.

"Lumayan." Jawab Gara. "Buru naik,"

Acha tersenyum dan mengangguk. Memegang bahu Gara dan naik keatas motor dengan hati-hati. "Acha udah siap." Ucap Acha saat dia sudah duduk dengan sempurna diatas motor Gara.

"Pegangan," titah Gara dan Acha menurut.

Acha melingkarkan tangannya ke pinggang Gara dan menyenderkan kepalanya ke punggung Gara. Gara melihat wajah Acha dari kaca spion. Dia tersenyum kecil sebelum akhirnya bergumam. "Imut."

Gara melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata. Jalanan di ibu kota terpantau ramai-lancar. Memudahkan Gara untuk mengendarai kendaraannya dengan santai, tanpa perlu tergesa-gesa karena mengingat jam masuk masih sangat lama.

Setelah menempuh waktu kurang lebih 15 menit, akhirnya dua sejoli itu sampai di halaman SMA NUSA BANGSA.

"Kak Gara turun dulu." Titah Acha.

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang