46 - Kekecewaan Acha

50.9K 4.4K 1.1K
                                    

23 februari 2021 pukul 9 : 45

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23 februari 2021 pukul 9 : 45

Berhubung malam ini Gara mengajak Acha keluar, Acha memilih untuk mengenakan slip dress bermotif kotak-kotak, dengan kemeja putih polos. Lengkap dengan sepatu sneaker berwarna senada dengan kemeja yang dipakainya.

Acha tampak begitu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acha tampak begitu cantik. Walau pakaian yang digunakannya cukup simpel dan sederhana, namun tak pernah mengurangi kecantikan Acha sedikitpun. Awalnya Acha memilih mengenakan off shoulder blouse dengan bawahan mini skirt. Namun, mengingat Gara yang sangat tidak suka apabila bagian pundak Acha terekspos, membuat Acha tak jadi mengenakan baju pilihan pertamanya.

Setelah mengoleskan sedikit lip-tin ke bibirnya, Acha bangkit dari tempat duduknya dan berdiri didepan kaca. Memutar-mutar badannya, melihat apakah ada kekurangan atau tidak. Setelah dirasa cukup dan menurutnya sudah sangat perfect, barulah Acha keluar dari kamar.

Acha menuruni satu persatu tangga rumahnya. Jam menunjukkan hampir pukul 10 malam. Tetapi kenapa Gara belum juga datang?

Acha berpikir, mungkin cowo itu terjebak macet sehingga membuatnya sedikit telat. Acha menghembuskan nafasnya, mengembangkan senyumnya. Walau kini, jantungnya sudah sangat dag-dig-dug didalam sana.

"Biasa aja dong mukanya Ca, tegang banget," goda Vania yang baru saja keluar dari kamarnya.

Acha nyengir. "Apa sih mami."

Vania menghampiri Acha sembari terkekeh. "Udah dateng belum Gara nya?" Tanya Vania.

Acha melihat keluar rumah. "Belum deh kayanya."

"Ya udah sabar dulu aja. Palingan kejebak macet,"

Acha mengangguk. "Acha nunggu diluar aja deh." Acha meraih tangan Vania dan mengecup punggung tangannya.

"Papi kemana mi?"

Vania menunjuk kamarnya. "Ada dikamar, lagi istirahat."

Acha membulatkan mulutnya. "Acha keluar dulu. Takutnya kak Gara udah dateng," pamit Acha.

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang