14 - Liam?

64.2K 6.5K 355
                                    

Sore ini Acha memutuskan untuk berjalan-jalan di taman dekat rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore ini Acha memutuskan untuk berjalan-jalan di taman dekat rumahnya. Rambut kuncir kuda dengan hoodie berwarna putih dan celana pendeknya, menemani Acha sore ini. Sebenarnya tadi Acha ingin mengajak Gara, namun ponsel cowo itu tidak aktif. Akhirnya Acha memutuskan untuk jalan-jalan sendiri di sekitaran taman.

Acha menghembuskan nafasnya gusar, sedari tadi berkeliling, tak ada satupun yang membuat mood nya membaik.

Acha melihat ada sebuah bangku kosong yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Berjalan menuju bangku tersebut. Namun saat dirinya ingin mendudukkan bokongnya, seseorang menyodorkan sebuah minuman dingin di hadapannya.

Acha menatap minuman dingin itu dengan heran. Niatnya ingin duduk dikursi, menjadi gagal. Mendonggakkan kepalanya.

"Kak Liam?"

Yap, cowo yang menyodorkan minuman dingin kearah Acha adalah Liam. Sahabat dari Gara.

Liam tersenyum. "Ambil,"

Acha sempat bingung. Dia mengambil minuman itu dari tangan Liam. "Ma-makasih kak Liam,"

Liam mengangguk. "Sendirian aja?" Tanya Liam.

"I-iya Acha sendirian."

"Nggak sama Gara?"

"Nggak,"

Liam membulatkan mulutnya. Mendudukkan bokongnya disamping tempat duduk yang tadi ingin Acha duduki.

Acha hanya diam, dia bingung harus merespon kehadiran Liam seperti apa.

"Nggak duduk?"

Acha gugup. "Eng-enggak tau,"

Liam terkekeh melihat reaksi Acha yang menurutnya sangat mengemaskan. "Duduk aja kali Ca, gue nggak gigit," kekehnya geli.

Acha tersenyum canggung. Duduk disamping Liam.

Mereka berdua terdiam. Liam sibuk memandangi wajah Acha dari samping tanpa diketahui oleh gadis itu, sedangkan Acha memilin jari-jari kecilnya.

"Ca,"

"I-iya?"

"Kok gugup gitu sih? Santai aja kali. Anggap gue kaya kakak lo sendiri,"

"Tapi kakak Acha cuma kak Ariel. Bukan kak Liam,"

Lagi, Liam terkekeh mendengar jawaban super polos dari mulut Acha. "Yaampun polos banget sih lo," dengan gemas, Liam mengacak-ngacak pucuk rambut Acha dengan gemas.

Acha Milik Gara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang