Gara membuka pintu kamar Acha. Sedari tadi Gadis itu tak henti-hentinya mengoceh banyak hal.
Telinga Gara serasa panas mendengar semua yang dikatakan Acha. Karna semua perkataan gadis adalah sebuah sindiran.
"Ca, bisa diem nggak?"
Gara menurunkan Acha dari pangkuannya. Merenggangkan otot-otot nya yang sempat kaku akibat ulah Acha yang tidak mau diturunkan dari gendongannya.
Acha terkekeh pelan. "Acha ngomong sesuai fakta kak Gara. Makanya besok-besok nggak boleh diulangi lagi. Kalau kak Gara ulangi, Acha bakal selingkuh sama kak Liam." Ancam Acha membuat kedua bola mata Gara melotot tajam.
"Awas aja kalau berani." Gara mengancam Acha balik.
"Berani kok."
"Gue bakalan kubur Liam hidup-hidup kalau lo berani selingkuh sama dia,"
Acha meneguk ludahnya susah payah. Ngeri juga. "Acha cuma bercanda," kekeh Acha garing.
Gara menghembuskan nafasnya. Melepaskan seluruh bajunya dan melemparkannya kesembarang arah.
Acha melotot, menutup kedua matanya menggunakan tangan. Namun sesekali dia mengintip dari balik jemarinya.
"Kak Gara pakai baju sana!! Nanti masuk angin loh,"
Gara menyipitkan matanya. Gadis itu berbicara dengan kedua mata ditutup menggunakan tangan. "Ngapain nutup mata segala?"
Gara berjalan mendekat. Perut kotak-kotaknya terpampang jelas.
Acha memundurkan badannya. "Stop! Jangan bergerak," Perintah Acha.
"Ngapain sih? Mau jadi polisi heh?" Tanya Gara kesal. Gadis yang aneh.
"Acha geli liat perut kak Gara."
Gara menaikkan sebelah alisnya. Apanya yang salah dari perutnya? "Aneh lo,"
Gara geleng-geleng kepala. Memungut bajunya dan memakainya kembali.
Acha menghembuskan nafasnya lega. "Kak Gara jangan coba-coba buka baju didepan Acha. Nanti Acha pingsan lagi mau?" Acha berjalan mendekat saat Gara sudah siap memakai bajunya.
"Ya udah sih pingsan aja."
Acha mengerucutkan bibirnya. Duduk disamping Gara.
"Ngapain duduk? Sana ganti baju dulu."
Acha menggeleng. "Acha cape',"
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha Milik Gara [End]
Teen Fiction[PART DI PRIVAT ACAK. FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Udah berani nakal ya lo!" Gara memelototkan matanya. Acha meneguk salivanya susah payah dan nyengir. "Hehe, e-enggak lagi kok. Suer deh," Melihat tampang Gara yang begitu menyeramkan, mampu membu...