"Huwaa kak Gara jangan basahin Acha!" Acha berlari menghindar dari Gara yang akan menyipratkan air ke badannya.
"Siapa yang mulai duluan gue tanya?" Tanya Gara.
"Ya..A-Acha lah. Tapi kan nggak usah di balas juga," Acha mengerucutkan bibirnya kesal.
Gara menaikkan kedua bahunya. Berjalan kearah kursi pantai dan mendudukkan bokongnya. Acha yang masih kesal, ikut duduk di samping Gara.
Matanya memandang sekeliling pantai. Ada banyak orang yang bermain-main dengan air pantai tanpa memedulikan bajunya yang basah terkena air. Sedangkan Acha, bajunya terkena air sedikit saja udah teriak-teriak. Dan yang paling menonjol, baju yang Acha kenakan sangat berbeda dengan orang lain. Disaat orang-orang memakai bikini, sedangkan dirinya hanya mengenakan baju berlengan panjang dengan celana panjang pula. Sungguh menyedihkan.
"Kak Gara, kenapa Acha nggak boleh make baju kaya gitu?" Tunjuk Acha pada seorang bule yang tengah tidur di kursi pantai sambil memakai kacamata hitam.
Gara menolehkan kepalanya ke objek yang Acha tunjuk. "Nggak sopan," jawabnya. Bukannya tidak sopan, hanya saja Gara tidak suka lekuk tubuh Acha di lihat oleh lelaki selain dirinya.
Acha menekuk wajahnya. "Banyak loh ini yang make baju gitu. Lagian ini di pantai kak Gara, masa Acha nggak boleh make?"
Gara menghembuskan nafasnya. "Lo tau nggak, dengan lo make pakaian nggak senonoh kaya gitu, sama aja lo rela ngeliatin tubuh lo sama cowo lain. Dan gue nggak suka." Jelas Gara kesal.
"Bilang dong daritadi kalau kak Gara cemburu," kekeh Acha.
Gara mencibir. Dasar bocah, batinnya.
"Hai Ca,"
Acha dan Gara menoleh secara bersamaan ke sumber suara. Benar saja, Aurel tengah berdiri di depan mereka dengan senyum manisnya. Pakaiannya tak jauh beda dengan yang lain, memakai bikini berwarna hitam tanpa alas kaki.
"Hai kak Aurel. Ngapain manggil Acha?" Tanya Acha.
"Aku mau ngajakin kamu main kesana. Mau nggak?" Tanya Aurel.
Bukannya menjawab, Acha lantas memalingkan wajahnya kesamping. Seperti meminta persetujuan Gara.
Gara menghela nafas. "Yaudah sana,"
Setelah mendapat persetujuan dari Gara, Acha berdiri. Wajahnya tampak senang saat Gara mengizinkannya bermain di sekitaran pantai. "Acha pergi dulu ya kak Gara. Yuk kak," pamit Acha dan menggandeng tangan Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Acha Milik Gara [End]
Teen Fiction[PART DI PRIVAT ACAK. FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] "Udah berani nakal ya lo!" Gara memelototkan matanya. Acha meneguk salivanya susah payah dan nyengir. "Hehe, e-enggak lagi kok. Suer deh," Melihat tampang Gara yang begitu menyeramkan, mampu membu...