32.Persiapan festival

53 13 0
                                    

"Ugh.... Kenapa harus cafe bertelinga hewan.."(Rino)

"Yah.... Kau tidak bisa berbuat apa-apa, jadi terima saja..."(Akito)

Saat ini, aku sedang berada di sebuah cafe bersama Sasaki-san yang sedang mengeluh di depanku ini. Dia menempelkan kepalanya di atas meja sambil mengeluh tentang rencana untuk festival sekolah nanti.

Setelah sekolah berakhir, Sasaki-san memintaku untuk menemaninya membeli novel Love scramble yang rilis beberapa hari yang lalu...

Dan, setelah Sasaki-san membeli novel itu, dia memintaku untuk menemaninya pergi ke sebuah cafe.

Dan, beginilah.... Aku sedang mendengar keluhan Sasaki-san...

"Ya, aku sudah tau itu.... Tapi, tetap saja..."(Rino)

"Bukankah kau memilih bekerja di dapur?"(Akito)

"Ya memang, tapi mereka pasti tetap akan membuatku bekerja sebagai pelayan dan mengenakan telinga hewan itu.."(Rino)

"Benar juga.."(Akito)

Yah.... Jika Sasaki-san juga ikut mengenakan telinga hewan, pasti akan banyak yang datang berkunjung ke cafe kita.

Dan sepertinya, Sasaki-san tetap di taruh di bagian dapur tapi dia juga akan bekerja sebagai pelayan di hari selanjutnya.... Yah, sepertinya festival nanti akan di adakan selama tiga hari.

"Ini semua karena temanmu yang berisik itu! Jika dia tidak mengatakan idenya, pasti kita akan membuat rumah hantu."(Rino)

Sambil menyeruput milk tea yang dia pesan, Sasaki-san mengutarakan kemarahannya kepada Yuuji yang dia panggil "Orang yang berisik".

Aku merasa kasihan terhadap Yuuji yang selalu di panggil begitu oleh Sasaki-san..

"Tapi, semua orang akan mengenakan telinga hewan kan, jadi kau tidak akan malu sendiri.."(Akito)

"Ya, kau benar. Laki-laki juga akan memakainya termasuk dirimu.."(Rino)

"Ugh.... Sekarang aku tau perasaanmu.... Ini, aku sudah selesai."(Akito)

"Hehe.... Kau juga pasti akan malu jika mengenakan telinga hewan di depan banyak orang.... Oh, terima kasih, ini uangnya.."(Rino)

Saat mengobrol, aku juga sedang menandatangani novel yang baru saja di beli oleh Sasaki-san. Meskipun aku bukanlah yang menulisnya, dia tetap meminta tanda tanganku. Dia bilang, meskipun dia tidak mendapatkan tanda tangan penulisnya, setidaknya dia mendapatkan tanda tangan sang ilustatornya.

Dan juga, dia juga membayarku setelah aku selesai menandatangani bukunya. Padahal aku sudah bilang kepadanya kalau dia tidak perlu membayarnya, tapi dia tetap bersikeras kalau dia harus membayarnya.... Dia bilang, jika dia tidak membayarku, dia akan merasa seperti dia memanfaatkanku. Padahal aku tidak masalah kalau harus memberikan tanda tanganku kepadanya secara percuma...

Setelah dia mendapatkan tanda tanganku, dia terlihat sangat senang...

"Wah.... Aku sangat tidak sabar untuk membacanya segera.."(Rino)

"Yah.... Aku mengerti kenapa kau sangat ingin membacanya.."(Akito)

"Ya, aku penasaran, apakah benar kalau di volume ini, ceritanya sudah hampir climax?"(Rino)

"Hmm.... Lebih baik kau membacanya sendiri saja.."(Akito)

Aku merasa kalau saat Sasaki-san membacanya nanti, dia pasti akan kecewa. Itu karena, ternyata ceritanya tidak seperti yang di perkiraan....

Aku juga terkejut saat membacanya saat itu..

"Nee.... Nishima, apakah ada kabar terbaru tentang Aoi-sensei?"(Rino)

Ore No Romance Ga Hajimatte Iru (OreIru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang