62.Kunjungan tiba-tiba

32 6 0
                                    

"Haah..... Hari yang cukup melelahkan...."

Aku mengucapkan itu selagi berjalan sambil menurunkan bahuku sedikit.

Seperti yang aku bilang, hari ini cukup melelahkan bagiku. Mungkin aku bersikap berlebihan tapi itulah yang aku rasakan.

Pagi hari, saat aku berangkat menuju ke sekolah seorang diri, aku bertemu dengan Sasaki dan saat itu dia membuat pernyataan kalau dia memang menyukaiku dan akan melakukan semampunya untuk mendapatkanku.

Mendengar kata-kata yang memalukan seperti itu di pagi hari pasti akan membuatku gugup seharian, apalagi kita ini sekelas.

Lalu, saat sesampainya di kelas aku melihat Yamasaki-san sedang berbicara dengan Haruki. Saat aku ingin menyapa kedua orang itu, Yamasaki-san hanya membalas dengan suara yang pelan dan singkat setelah itu pergi meninggalkan ku dan Haruki.

Saat dia pergi aku melihat kalau wajahnya sedikit memerah dan saat melihat itu aku pun ikut memerah.

Siapa sangka bahwa gadis secantik Yamasaki-san akan menyukai orang sepertiku.

Lalu Sukihara-san. Aku bertemu dengannya secara tidak sengaja saat aku akan pergi ke kantin bersama Haruki tadi. Sukihara-san terlihat tetap tenang saat bertemu dengan ku dan saat tatapan kami bertemu dia hanya melambai kepadaku dan tersenyum dengan manis.

Saat itu sudah pasti hati ku akan berdegup kencang! Jika tidak itu berarti ada yang salah pada diriku ini.

Saat itu mungkin tidak ada orang yang menyadarinya, tapi aku sempat melihatnya sekilas bahwa kuping Sukihara-san memerah saat itu. Dia pasti tetap mempertahankan sisi tenang dan kerennya walaupun saat itu dia merasa malu.

Lalu, bagian tersulit nya adalah Remia-san. Saat pelajaran sedang dimulai aku mencoba fokus mendengarkan apa yang guru sedang ajarkan, tapi selama pelajaran aku sulit untuk fokus di karenakan tatapan dari Remia-san yang terus menatapku itu membuatku tidak bisa fokus.

Aku ingin membalas tatapannya tapi karena Yuko ada di sampingku maka itu akan menjadi sulit dan aku memutuskan untuk mencoba menghiraukannya, tapi sayang itu tidak berhasil.

"Haah.... Untung saja sekolah sudah berakhir dan sekarang aku bisa tenang di rumahku."

Aku bersyukur bahwa sekolah sudah usai dan aku bisa bersantai di rumahku tanpa terganggu oleh sesuatu.

Lalu, saat aku sedang berjalan dan cepat-cepat pergi ke rumah untuk bersantai, aku melihat ke arah kantung plastik yang aku pegang saat ini.

"Ngomong-ngomong, kenapa Asahi tiba-tiba menyuruhku untuk membeli bahan tambahan?"

Aku bergumam dengan bingung seperti itu selagi melihat ke arah kantong plastik yang ada di tangan ku.

Biasanya Asahi akan memberitahuku sebelum pergi ke sekolah atau saat sekolah telah usai.

Tapi saat aku sudah hampir sampai ke rumahku, Asahi tiba-tiba mengirim kan ku pesan dan menyuruhku membeli bahan-bahan tambahan.

Entah apa itu, tapi sepertinya malam ini kita akan makan steak hamburger.

"Uohh! Aku sudah tidak sabar untuk makan malam!"

Setelah menebak kita akan makan apa malam ini, aku pun bergegas menuju ke rumahku.

.
.
.
.
.
.

Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya aku telah sampai di rumahku dan tanpa menunggu lagi aku pun segera masuk ke rumahku.

"Aku pulang!"

Setelah membuka pintu, aku mengucapkan salam dan segera membuka sepatuku tapi...

"Hmm?"

Ore No Romance Ga Hajimatte Iru (OreIru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang