72.Serangan mendadak

27 6 1
                                    

"baiklah, aku akan lewat sini. Sampai nanti, Onii-chan."

"....Hm? Ah, ya. Sampai nanti."

Aku kembali ke kenyataan saat aku mendengar suara Asahi di sampingku.

Sekarang pagi hari, dan aku sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah seperti biasanya bersama Asahi.

Lalu, tanpa aku sadari kami sudah sampai di persimpangan dimana kami biasanya berpisah, karena dari sini arah sekolah kami berbeda.

Saat aku akan melanjutkan berjalan menuju ke sekolahku, Asahi memanggilku lagi.

"Onii-chan.."

"Hmm? Ada apa Asahi?"

Saat aku mendengar nada suaranya yang tidak seperti biasanya, aku melihat ke arah Asahi dan melihat kalau Asahi dengan menatapku dengan khawatir.

"Kau seperti nya sedang banyak pikiran, apakah sedang ada masalah?"

"... Kenapa kau bertanya begitu?"

"Semenjak kita pergi dari rumah tadi, Onii-chan selalu diam saja dan raut wajahmu juga tidak seperti biasanya."

Apakah seperti itu kondisiku di mata Asahi?

"Ahh, maaf kalau tadi aku tidak menanggapimu. Dan, tidak, aku tidak ada masalah apapun kok, jadi kau tenang saja."

"Onii-chan tidak perlu berbohong kepadaku. Aku adalah adikmu jadi aku tau kalau kau sedang ada masalah!"

".Asahi...."

"Kalau Onii-chan sedang mempunyai masalah, aku akan selalu berusaha untuk membantumu jadi ceritakan lah padaku."

Sepertinya Asahi benar-benar menghawatirkan ku.

Apakah raut wajahku tadi memang cukup menghawatirkan? Sampai-sampai Asahi jadi seperti ini, tapi...

"Begitu yah.... Terima kasih, Asahi. Tapi ini bukan masalah besar kok. Aku hanya sedang dalam masalah dalam menggambar saja, jadi jangan khawatir."

"Benarkah itu?"

"Ya, benar kok. Terima kasih dan juga maaf telah membuat mu khawatir."

"Onii-chan tidak perlu meminta maaf. Sudah sewajarnya kalau aku menghawatirkan mu."

"Ya, sekali lagi terima kasih. Hey, lebih baik kau pergi ke sekolah sekarang, Koharu pasti sudah menunggu mu loh."

"Baiklah. Kalau begitu aku pergi dulu, sampai nanti, Onii-chan."

"Ya, sampai nanti."

Setelah aku membalas lambaian tangan dari Asahi, aku mulai berjalan dan melanjutkan perjalananku menuju ke sekolah.

Saat sedang berjalan sendiri aku mulai teringat percakapan ku dengan Asahi tadi.

Aku telah berbohong pada Asahi.

Memang benar akhir-akhir ini aku sedang memikirkan sesuatu dan itu bukanlah masalah soal menggambar yang aku katakan kepada Asahi tadi.

Yang sedang aku pikirkan adalah pengakuan para gadis beberapa Minggu yang lalu yang mulai muncul di benakku lagi.

Aku secara spontan berbohong kepada Asahi karena aku ingin memikirkan masalah ini sendiri terlebih dahulu.

Sudah beberapa Minggu sejak aku mendengar pengakuan dari keempat gadis yang mengatakan kalau mereka semua menyukaiku.

Mereka bilang kalau mereka tidak menyuruhku untuk memikirkan jawabannya dengan terburu-buru dan mereka juga bilang kalau mereka akan menyatakan perasaan mereka lagi saat kita semua telah naik ke kelas dua SMA dan aku tidak tau kapan tepatnya itu jadi aku merasa terganggu.

Ore No Romance Ga Hajimatte Iru (OreIru)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang