49

1.3K 184 20
                                    

sebelumnya turut berbelasungkawa atas musibah banjir bandang yang terjadi di NTT.  semoga korban diterima amal ibadahnya dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan. semoga juga lokasi bencana segera dipulihkan.

.

.

.

"Papa mau pegi?"

"Ola sakit... pipi ola panyas"

Flora berada dalam gendongan Papa nya yang sudah bersiap untuk pergi, sejak kemarin Flora memang demam karena pertumbuhan gigi geraham nya, menurut dokter hal itu sudah biasa terjadi pada balita jika dalam masa tumbuh gigi akan mengalami demam karena gusi yang bengkak.

Chanyeol tidak kuasa menjawab pertanyaan puteri kecilnya itu, tangan mungil Ola sejak bangun tidur di pagi hari tidak mau lepas dari kerah kemeja Papa nya. Flora sangat dekat dengan Papa nya, sehingga tidak mau dipisahkan apalagi dalam kondisi kurang sehat seperti sekarang.

"Papa..." gumam Flora dengan lirih, mata bulatnya perlahan terpejam karena Chanyeol menggendongnya sambil diayun pelan dalam dekapan.

Jennie menghela nafasnya ketika ia sudah selesai mempersiapkan perlengkapan Chanyeol untuk dibawa pergi bersama nya, Jennie yang baru kali ini akan ditinggalkan suaminya pergi bertugas mendadak jadi melankolis. Koper besar milik Chanyeol sudah rapi tersimpan di ruang tengah. Jennie mendekati suaminya dan memeluk Chanyeol dari belakang.

Chanyeol tersenyum lembut mendapati dekapan hangat sang isteri yang sejak semalam tidak mau jauh, "saya disana hanya satu minggu... kamu baik-baik disini ya?"

Jennie terisak kecil, berusaha memaksakan senyumnya, "jangan lupa makan ya kamu, istirahat juga yang cukup" beritahu Jennie, daripada mengkhawatirkan keadaan nya bersama Flora, Jennie lebih khawatir dengan keadaan suami nya yang akan menuju lokasi bencana alam berupa banjir bandang yang terjadi di NTT.

"iya, kamu tidak perlu mengkhawatirkan saya. Disana saya hanya ikut sebagai mantan komandan yang pernah bertugas di Flores, tidak akan melakukan hal aneh-aneh"

"Ck, bohong! Kamu itu pasti nanti ikut-ikutan kerja sama tim SAR. Saya ga percaya kalo nanti disana kamu duduk manis aja!" omel Jennie dengan bibir cemberut sempurna.

Chanyeol tertawa kecil, dia memang tidak akan tinggal diam disana, paling tidak Chanyeol pasti ikut berkontribusi dalam membantu korban untuk membenahi tempat tinggal atau ikut membantu memperbaiki fasilitas umum yang rusak.

"Jennie sayang... jadi, saya tidak boleh pergi?"

Chanyeol tatap mata madu isterinya dengan hangat, Jennie melembut dan pada akhirnya ia hanya bisa pasrah harus ditinggalkan suami pergi.

"boleh... tapi kok, saya ga mau kamu tinggalin" rengek Jennie dengan raut bak Flora yang merajuk.

Chanyeol menjatuhkan cubitan lembut di cuping hidung isterinya, Jennie agak meringis namun ia masih betah untuk beradu pandang dengan suami tampan nya.

"sebenarnya kalau memikirkan keadaan kamu dan Flora, saya juga tidak mau pergi. apalagi Flora sedang sakit, dan kamu juga tidak pernah saya tinggalkan sebelumnya. Bersabar sebentar yaa. Ini kan musibah, berbelasungkawa kan tidak hanya dengan bersedih atau ikut bersimpati... kalau ada kesempatan baik ya saya rasa lebih bagus jika ikut mengulurkan tangan secara langsung"

Jennie tersenyum haru, suami nya memang sangat idaman. Jennie berjinjit dan menjatuhkan kecupan di pipi Chanyeol.

"udah pidatonya?"

"hehe... sudah.." kata Chanyeol pelan, ia tidak mau kalau Flora kembali terbangun karena mendengar suara nya.

"saya tidurkan Flora yaa"

The GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang