Hanbin tidak pernah merasakan hawa yang amat dingin menyerang tubuhnya seperti malam ini. hampir sepuluh hari tinggal di Flores dengan tujuan yang salah, lelaki itu habiskan dengan mengunjungi setiap hari tempat tinggal Jennie dan suami nya, tapi tampaknya tempat itu tidak memiliki tanda-tanda kehidupan sama sekali.
Ditengah hujan rintik-rintik, dan sinyal yang nihil, Hanbin melamun di kursi tepatnya di teras rumah yang dipenuhi oleh segala jenis tanaman bunga. Ah, Hanbin jadi ingat teras belakang rumah Jennie yang sama persis seperti ini.
Dulu kalau apel pasti disuguhi pemandangan serupa, Hanbin pun tersenyum getir menyesali kebodohan nya. Memang sih, kedatangan nya ke Flores hanya memperkeruh air yang jernih, namun setidaknya biarkan Hanbin berharap ikut senang atas kehidupan Jennie dengan sedikit mengganggu nya lantaran rasa rindu. 8 tahun saling kenal dan menjalin hubungan berpacaran selama 6 tahun bukanlah waktu yang singkat dan mudah untuk dilupakan. Sial! Itu satu satu nya alasan dan moto hidup Hanbin saat ini.
"hei! Ngapain disitu!" teriak seseorang yang berpakaian t-shirt dan celana training army, di belakang orang itu juga ada orang lain yang berpakaian serupa. Hanbin yang menekuk bibir langsung bangun dari duduknya dan berdiri siap dan tegak.
"Eh... engga... saya Cuma..." ucapan Hanbin terbata, dan sudah bisa ditebak, kalau pasukan tentara ini pasti anak buah lelaki songong yang sekarang sudah jadi suami Jennie.
Dyo yang sementara memimpin pasukan selagi Chanyeol tidak ada dengan berani menegur Hanbin yang entah sejak kapan diam di teras rumah jenderal. Dari penampilan nya pun, Dyo sudah menebak kalau Hanbin bukan lah pemuda yang berasal dari lingkungan ini.
Ong menerobos Dyo dan menutup mulutnya ketika menyadari ada artis lain disana, "Sh.. bang, itu artis!" beritahu Ong pada kakak sersan nya tersebut.
Dyo menghela nafas, tak peduli, lalu berjalan makin dekat kearah Hanbin diikuti Mark dan Johnny yang ada dibelakang. Mereka bergerombol karena baru saja melakukan kerja bakti untuk pembangunan salah satu rumah warga yang mendapatkan dana bantuan dari pemerintah setempat.
Ong tersenyum ramah pada Hanbin dan langsung saja duduk di kursi, "ayo duduk.." ujar Ong menawarkan.
Mark dan Johnny saling pandang dan bertanya pada Ong dengan alis mereka yang bertaut bingung tentang siapa sosok asing yang kini ada dihadapan mereka.
"ada perlu apa kamu disini?!" sergap Dyo tegas.
Hanbin tersenyum canggung tapi masih dalam batasan ramah dan tentu saja segan dengan tatapan membunuh Dyo.
"anu.. saya.... saya mau bertemu dengan pemilik rumah ini" akhirnya, Hanbin bicara juga setelah bertele-tele dengan lidahnya sendiri.
"maksud kamu Jenderal?"
"bukan!" tolak Hanbin sambil mengangkat tangannya. Ogah banget dia ketemu lagi dengan Chanyeol. Haaah!
"lalu?" tanya Dyo dengan menyelidik.
"saya... teman nya Jennie"
"loh memang nya, kamu gatau kalau Jennie sama Jenderal sedang ke Jakarta untuk menghadiri upacara penghargaan musik."
Hanbin mencelos, jawaban dari Ong membuat bahu nya serasa lemas sekali. Ah, tahu begini Hanbin mungkin mau terima undangan itu agar mereka bisa bertemu dalam satu event.
"be.. begitu ya?" ucap Hanbin terbata, dan tentunya sambil menelan rasa kecewa.
"Iya. Jenderal kami baru saja pergi sehari lalu. Kalau tidak ada urusan lagi, sebaiknya kamu segera pulang ke habitat kamu. Jangan diam disini, itu hanya memunculkan kecurigaan warga setempat" beritahu Dyo dengan sopan untuk meminta Hanbin pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...