07

1.4K 227 46
                                    

Vote, dont forget ;)


 Jennie tersenyum canggung, "Ya, saya mau tahu tentang kamu. Jam berapa kamu bangun, kegiatan apa yang kamu lakuin hari libur, terus... apa kesukaan kamu.. apa yang kamu ga suka, saya mau tahu semua itu... kamu bisa kasih tau saya. Kata kamu, kita semua sedang berproses, saya mau melakukan proses itu"

Tangan kanan Chanyeol menyentuh lembut bahu Jennie, Jennie masih menatap kearah suami nya dengan ragu-ragu dan kaku.

"Saya bangun jam 3 pagi. Lalu, saya membaca buku selama 1 jam. Saya melakukan olahraga dan aktivitas rutin lainnya yang sama setiap hari. Sekarang, yang saya sukai... melihat kamu berada disisi saya"

Chanyeol tersenyum, ada kekehan yang manis terdengar keluar dari mulutnya. Pria itu juga mengusap pipi Jennie dengan ibu jarinya. Jennie bengong, tidak dapat menanggapi jawaban Chanyeol yang sama sekali tidak ia prediksi akan seperti itu.

"Ayo tidur." Ujar Chanyeol sambil berbenah.

.

.

.

Apa-apaan sih Chanyeol itu. Orang yang tidak bisa ditebak. Semalaman, Chanyeol bisa bersikap sangat dewasa dan penyayang, seharian dia bisa begitu cuek dan tidak banyak bicara, dan tadi malam pria itu juga bersikap diluar kebiasaannya.

Ya, Jennie tahu dia belum mengenal Chanyeol dan tidak tahu banyak tentang kebiasaan pria itu. Tapi, Chanyeol memang benar-benar tidak bisa ditebak. Dia berbeda dengan lelaki yang Jennie kenal sebelum nya. Merasakan sikap Chanyeol yang semakin hari semakin random, Jennie menjadi ragu dengan penjelasan Joy tentang kakak satu-satunya itu.

Atas undangan sepupu Jennie untuk acara ulangtahun anak nya yang ke tujuh, akhirnya Chanyeol bersedia diajak jalan-jalan oleh isterinya. Rumah sepupu Jennie dari pihak mama nya itu berada di wilayah kabupaten, sehingga Jennie dan Chanyeol harus berangkat lebih pagi agar tidak kena macet, apalagi di hari libur begini jalanan ke wilayah luar kota selalu padat dengan para wisatawan

Mereka sampai di tempat tujuan, Vila sederhana dengan sebuah kolam ikan dibawah vila tersebut menjadi pemandangan yang cukup menyegarkan mata. Jennie berdiri disamping suami nya dengan senyum dibibir.

"flores pasti panas kan? Kalo disini seger, dingin lagi. Banyak pohon pohon..." tanya Jennie pada Chanyeol yang fokus pada penglihatannya menuju undak-undak bukit, sawah yang menghampar dan tanaman sayuran yang tertata rapi disana.

"Iya. Di flores ada hutan, tapi hutan gelap. Tidak seperti disini, kebun. Natural, seperti kata kamu" jawab Chanyeol tanpa mengalihkan perhatiannya.

Jennie terkikik, dengan gugup gadis itu kemudian meraih tangan kanan Chanyeol dan menggenggamnya. "mau masuk sekarang?"

Chanyeol melihat kebawah dimana tangannya digenggam oleh Jennie, pria itu membalas genggaman Jennie tidak kalah erat, "Ayo..."

Chanyeol yang kaku, pendiam, non ekspresi nyata nya mau menyanyikan selamat ulangtahun bersama dengan Jennie, bersama dengan anak-anak yang menghadiri pesta ulangtahun Miana, Miana adalah puteri kecil dari pasangan Mino dan Irene yang sudah menikah selama 10 tahun lamanya. Ya, Mino adalah sosok sepupu yang mengundang Jennie bersama suaminya itu.

Terlihat Mino dan Irene berada ditengah-tengah pesta ulangtahun, tersenyum ceria menghibur Miana dan kawan kawan sekolahnya dengan kue dan balon.

"Om, kata papa Mia.. kalo Om itu Army ya?" tanya Mia polos dan menggemaskan pada Chanyeol, wajahnya sangat kecil dan cantik, perpaduan antara Mino dan Irene memang bukan main hasilnya.

The GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang