Suasana ruang tengah malam itu diramaikan dengan suara televisi yang sama sekali tidak ditonton. Setelah tayangan berita usai, Chanyeol kembali fokus pada majalah fashion yang sepertinya sudah dibaca oleh Jennie. sementara itu, Jennie baru saja selesai menikmati makan malam berupa bubur dan sayur bayam yang rasanya lumayan enak untuk ukuran masakan yang dibuat oleh seorang pria.
Jennie duduk disamping Chanyeol, dan tanpa malu gadis itu bergabung untuk melihat lembaran majalah yang sedang dibuka oleh suami nya. Dalam majalah itu terdapat foto Jennie yang dibuat ulasan fashion.
"saya suka foto kamu yang ada disini" komentar Chanyeol sembari menunjuk foto Jennie yang ada di majalah. Jennie tersenyum sangat lebar, rasa lelah dan demam pada tubuh nya sudah hilang sejak gadis itu tidur cukup nyenyak tadi sore.
"hmm... jadi, yang disini ga suka?" tanya Jennie dengan nada bercanda, Chanyeol tertawa kecil, lalu pria itu memasang tampang berpikir.
"Kenapa saya merasa kamu menjadi lebih kurus dibandingkan waktu itu?" tanya Chanyeol serius.
Jennie menghela nafasnya, "berat badan saya emang turun sih. Hehe.. tapi itu juga bukan karena saya diet. Kenapa? Kelihatan banget ya?"
Chanyeol mengangguk, "iya, ada sesuatu yang mengganggu pikiran kamu ya?"
Jennie menunduk lalu memaksakan senyum nya, "Hm.. ada"
Chanyeol merangkul tubuh Jennie dengan erat, sehingga tubuh Jennie menjadi lebih condong kearah suami nya itu, "Saya.. berencana untuk keluar dari agensi. Tapi... bukan karena saya menikah dengan kamu kok" ujar Jennie dengan wajah tak enak. Chanyeol membalas ekspresi itu dengan tampang nya yang tenang.
"kamu tau kan... sekarang saya juga sudah tergabung dengan persit, dan lagi pekerjaan saya sebagai seleb yang terikat kontrak dengan beberapa perusahaan. Membuat saya tidak bisa mengimbangi dua hal tersebut. Saya mau fokus aja bersama kamu, ikut kemana pun kamu pergi"
"apa kamu tidak menyesal kalau kelak... kamu keluar dari agensi dan mungkin karir kamu juga terhambat?"
Jennie menggigit bibir bawah nya, sejujur nya dia sudah muak dengan rutinitas nya sebagai artis. Meskipun penghasilan nya sangat besar dan Jennie juga dapat menyalurkan bakat nya namun tetap saja ia merasa ada kehampaan ketika menjalani semua ini.
"tapi, Chan... kamu juga ga keberatan kan kalau saya masih jadi penyanyi?"
Chanyeol mengusap puncak kepala isteri nya itu dengan lembut, "saya baik baik saja dengan itu Jen.. kamu sudah menjadi publik figur bahkan sebelum kita saling mengenal. Jadi, kenapa saya harus keberatan ketika saya sudah tahu resiko nya"
"sepertinya... kamu sangat mencintai profesi kamu ini.. mana mungkin saya menghalangi kesukaan dan kecintaan kamu" tambah Chanyeol dengan lembut.
Memang benar sekali, menjadi penyanyi adalah mimpi nya sejak kecil. Mendiang Mama Jennie adalah seorang penyanyi terkenal pada masa nya, dan bakat itu ternyata turun kepada puteri satu satunya, yaitu Jennie.
"Chan... kamu... pernah pacaran ga sih?"
Chanyeol terdiam, ekspresi wajah nya sedikit berubah membuat Jennie dapat menebak gelagat tersebut. Chanyeol jadi ingat apa kata Ong, kalau Jennie tanya maka dia harus jawab dengan jujur.
"Hm... pernah. Satu kali" jawab Chanyeol kaku dan khawatir.
Jennie terkikik, merasa lucu dengan pertanyaannya barusan, namun entah mengapa Jennie pun amat penasaran ingin bertanya hal demikian ditengah obrolan mereka yang tidak menjurus kearah tersebut.
"ah iya sih.. kenapa saya ga pernah mikir kesana ya... sebenernya, saya ga perlu tanya ini" ucap Jennie dengan pipi memerah.
Chanyeol tersenyum menanggapi itu, "kamu.. mengira saya tidak pernah pacaran ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...