37

1.5K 194 44
                                    


Hanbin mengintip dari luar studio milik Jennie ketika lelaki itu baru saja tiba di gedung agensi. Setelah menjalani rehabilitasi selama dua bulan lama nya, kini Hanbin dinyatakan sembuh dan sudah normal tanpa adanya kontaminasi obat-obatan terlarang dalam tubuhnya.

Jennie terlihat sangat cantik dengan pakaian nya yang sederhana, aura selebritis yang Jennie pancarkan selalu membuat Hanbin merasa berdebar-debar tiap kali mendengar atau tidak sengaja melihat Jennie di televisi. Padahal, Hanbin sedang mencoba untuk move on, tapi selalu saja gagal. Mungkin cara Hanbin move on lah yang salah, karena sampai detik ini pun ia masih belum bisa melupakan Jennie walau dalam tidur nya.

Merasa ada yang memperhatikan, Jennie keluar dari studio nya dan menghampiri Hanbin yang terlanjur kepergok tengah diam di samping pintu.

"kamu ngapain sih Bin?"

Hanbin nyengir sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal, "Hai Jen?! hehe"

Hanbin tidak mengerti kenapa Jennie mengajak nya makan siang bersama di kafetaria kantor siang ini. tapi Jennie terlihat biasa saja dan tidak peduli dengan beberapa orang yang tampak berbisik-bisik membicarakan mereka berdua. Hanbin yang diketahui mantan kekasih Jennie tentu nya belum terbiasa dengan keadaan begini. Sebisa mungkin, Hanbin selalu ingin melindungi Jennie dari gosip apapun.

"Jen, kok kamu baik banget sama aku... kamu sehat kan?" tanya Hanbin gugup.

Jennie tersenyum kecil menanggapi nya, "sehat kok Bin. Kamu sendiri gimana? Setelah rehabilitasi kemarin?"

Hanbin merasakan pipinya terasa panas karena malu, pertanyaan Jennie membuat Hanbin bahagia tanpa alasan.

"sehat Jen... kamu tahu ga? Aku dapet penghargaan sebagai pasien rehab terbaik dan produktif" celoteh Hanbin bangga, Jennie mengangguk senang mendengar nya.

"selamat Bin, aku juga denger dari manager kamu, kalo kamu berhasil tulis dua puluh lagu selama rehabilitasi."

"hehe.. iya Jen... aku hebat ya.." ucap Hanbin dengan kedua mata berkaca kaca, penglihatannya tidak jelas saat menatap Jennie yang tepat berada dihadapan nya.

"Heem. Kamu hebat Bin, aku percaya sama kemampuan kamu itu."

Hanbin menggaruk tengkuk lehernya, karena kegugupan yang menguasainya kala itu.

"Jen, aku mau ngomong sesuatu sama kamu"

"hm? Apa?"

Hanbin menunduk dalam-dalam, dia menarik nafasnya dan membuat pipinya mengembung, berusaha untuk menghilangkan rasa gugupnya tak kunjung hilang meskipun Jennie sejak tadi terus bersikap santai dihadapan nya.

"Bin?!"

"kamu pasti benci sama aku Jen... kalo aku cerita ini sekarang"

"iya, apa yang mau kamu sampein?!" tekan Jennie tak sabar. Sebab Jennie sudah mengenal Hanbin cukup lama, bukan setahun atau dua tahun, tentu ia sudah dapat menebak jika gelagat Hanbin memang tidak beres sejak pria itu kembali ke agensi seminggu lalu. Hanbin yang diam-diam memperhatikan Jennie di studio membuat Jennie sebenarnya sangat takut.

"reporter yang waktu itu bikin viral di internet... sebenernya, aku yang hajar dia di pesawat"

"apa?"

Jennie sangat terkejut, sementara Hanbin menatap Jennie dengan pandangan berembun.

"aku ga tahan Jen, dia hina hina kamu di depan aku! Dia bilang, dia bakal balas dendam dan nyumpahin kamu! Aku emosi saat itu, dan aku juga masih dalam pengaruh obat. Sampai... aku hilang kendali dan hajar reporter itu secara membabi buta."

The GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang