Chanyeol menidurkan kepala nya diatas pangkuan Jennie, sementara isteri nya masih menonton tayangan drama korea lewat Handphone nya, karena aliran listrik yang mati setiap malam pada akhirnya Jennie meminta Chanyeol untuk menemani nya sampai rasa kantuk datang. Chanyeol juga ikut menonton drama korea itu dan sesekali pria itu bertanya pada Jennie tentang alur cerita. Jennie adalah pendongeng yang baik, ekspresi nya dan cara nya menirukan setiap tokoh dalam drama membuat Chanyeol merasa terhibur menjelang tidur. Betul kata nenek, memiliki isteri seperti Jennie dapat meluluhkan rasa lelah nya meskipun tidak beristirahat.
"yaah, udah mau episode akhir. Nonton nya besok lagi deh" gumam Jennie sambil mematikan hp nya. Chanyeol masih menempatkan kepala nya di pangkuan Jennie.
"kalau begitu, saya matikan lampu darurat nya ya" ujar Chanyeol dengan lembut.
Jennie mengangguk dan tersenyum kecil, sudah jam 10 malam pastinya Chanyeol sangat capek karena belum tidur sejak kemarin. Tangan Chanyeol beralih pada lampu neon darurat di atas meja, karena tangan nya panjang ia tidak perlu susah payah untuk beranjak bangun. Lalu pria itu memejamkan matanya dengan mengulum senyum.
"heii.. saya juga mau tidur. Kamu serius mau tidur begini huh?" ucap Jennie sembari menangkup wajah suami nya. Chanyeol terkikik diperlakukan begitu, daripada sepasang suami isteri mereka terlihat seperti pasangan yang dimabuk asmara. Sikap kaku Chanyeol perlahan menghilang, dan pria itu kini lebih santai dan tentu nya memperlakukan Jennie jauh lebih baik dari sebelumnya, dan Jennie semakin menunjukkan diri yang sebenarnya pada Chanyeol.
"Jen.. tangan kamu..." Chanyeol meraih tangan kanan Jennie yang membiru dibagian pergelangan. Jennie tersenyum lembut saat suami nya itu langsung bangun dan duduk disampingnya.
"saya baru lihat.. sakit?" tanya Chanyeol khawatir.
Jennie menggeleng kecil, "engga kok.. ini karena kulit sensitif. Malem itu... kamu pegang nya terlalu kenceng, jadi kayak ada bekas memar gitu. Tapi ga sakit sama sekali kok" jelas Jennie tak enak.
Ya, luka memar di pergelangan tangan kanan Jennie itu karena kejadian malam dimana dirinya dan Chanyeol kehilangan kontrol diatas tempat tidur. Chanyeol pasti memiliki tenaga yang sangat kuat sampai ia tidak sadar sudah mencengkram tangan Jennie dengan cukup keras.
Chanyeol menggigit bibir bawah nya, dia juga memperhatikan lengan Jennie yang memiliki bekas lebam yang serupa. Jennie langsung menepis tangan suami nya itu dan tersenyum dengan hangat kearah Chanyeol. Wajah Chanyeol diliputi rasa bersalah saat ini, terlihat dari rautnya yang berubah menjadi semakin kaku dari sikap nya yang biasa.
"engga apa-apa kok... kulit sensitif. Besok juga hilang... saya udah sering lebam kayak gini. Dulu waktu ikut cheerleaders di sekolah juga begini... ini tuh ga sakit sama sekali" beritahu Jennie lagi.
Chanyeol menghela nafasnya dan menjatuhkan elusan lembut di lengan Jennie yang ia pegang hati-hati.
"saya kan sudah bilang kalau kita harus ke dokter" ucap Chanyeol pelan, membuat Jennie merasa lucu dengan ekspresi wajah yang ditunjukkan suami nya.
"apasih kamu... udah deh, saya bahagia malam itu..." jennie menyandarkan kepala nya di dada bidang Chanyeol dan mengelus lembut otot yang menyembul yang tampak kokoh ditubuh suaminya.
"syukurlah.." balas Chanyeol lembut.
"tapi... benar tidak ada yang sakit?" ucap Chanyeol memastikan.
"engga ada... udah ga usah khawatir. Ada nya juga saya yang khawatir sama kamu, kepikiran terus karena kamu belum tidur sama sekali.... malam ini, kamu istirahat aja... makasih udah nemenin nonton hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...