Seseorang mengatakan pada Hanbin, bahwa meskipun telah ada sebuah titik, kita masih bisa menyambung kalimat baru dengan sebuah kata setelah jeda. Setelah jeda sementara, kita pun masih bisa membuat sebuah alinea baru, ketika alinea habis kita bisa memulai lagi paragraf demi paragraf dengan kalimat-kalimat lain.
Lalu, setelah paragraf kesekian puluh masih ada lembaran baru untuk diisi dengan sebuah kisah berupa tulisan. Dan sialnya, kalimat itu disampaikan oleh Jennie pada Hanbin saat mereka dulu sempat putus, namun beruntung hubungan itu bisa kembali diperbaiki. Meski pada akhirnya harus kembali berakhir dengan titik yang masih menggantung.
Hanbin heran setengah mati, untuk apa suami Tentara Jennie itu mengajaknya bertemu di sebuah rumah makan yang letaknya tidak jauh dari tempat penginapan Hanbin saat ini. hanbin masih di Flores, sudah hampir sepuluh hari dia terdampar disini dengan sakau yang menyerang setiap malam. Siang ini, Hanbin agak pucat tapi sebenarnya dia baik-baik saja dan sangat sehat.
Hanbin menunggu disalah satu meja dan dia juga sudah disuguhi makanan berupa sagu dan sup daging sapi yang menjadi menu andalan selain hidangan seafood yang ada disana. Tapi, Hanbin tentu tidak berselera makan. Dia lebih berselera untuk bertemu Jennie atau diberikan waktu satu jam saja untuk mengobrol dengan mantan pacarnya itu, hanya untuk mengungkapkan rasa rindu dan penyesalan.
Chanyeol datang menggunakan pakaian yang membuatnya 100 kali lipat jauh lebih gagah dibandingkan Hanbin, apalagi kalau bukan mengenakan seragam lengkap beserta lencana jenderal yang membuat semua orang tampak segan menatap nya. Chanyeol tersenyum pada pemilik rumah makan, sepertinya sudah saling kenal dan bahkan Chanyeol pun yang melakukan reservasi untuknya dan Hanbin hari ini.
Hanbin mendesah pelan ketika pria tinggi itu duduk dikursi yang ada dihadapan nya, "selamat siang.. apa kamu, menunggu lama?"
Hanbin terkekeh kecil, kesal sekali melihat Chanyeol yang sangat ramah padanya, "Mayan lah... mau ngapain kesini?" kata Hanbin dengan ketus.
Chanyeol menarik nafas dalam-dalam saat melihat hidangan diatas meja masih belum disantap, "Hm, sebelum saya menyampaikan maksud dan tujuan nya. Apa sebaik nya kita makan dulu.. saya belum makan siang"
"ck, udahlah.. ga usah basa-basi... maksud lo apa sih?!" gertak Hanbin pada Chanyeol.
Chanyeol tersenyum, dua pria tampan itu saling menatap sekilas, dan Hanbin langsung mematahkan pandangan tersebut dengan wajah gusar sekali.
"oh, apa kamu tahu bagaimana caranya makan sagu? Jadi.. harus menggunakan alat seperti sumpit ini.. digulung gulung, lalu dimakan langsung ketika masih hangat, nah.. celupkan kedalam sup nya" Chanyeol malah melakukan intermezzo pada Hanbin dan menikmati hidangan dengan tenang. Hanbin menghela nafasnya kasar, tidak habis pikir dengan suami Jennie yang ada dihadapannya.
'gimana mungkin, Jennie suka dan mau menikah dengan laki laki seperti tentara ini?!' selain perawakannya yang tinggi dan besar begitu, profesi sebagai seorang tentara juga sering dipandang sebelah mata karena biasanya mereka terkenal dengan temperamen yang buruk. Sangat jauh dengan tipe ideal Jennie yang menyukai laki-laki imut seperti Hanbin, bisa memainkan instrumen dan tentu nya memiliki banyak hobi yang sama.
Chanyeol selesai dengan makan siang nya, dia hanya makan sedikit karena tidak enak sejak tadi Hanbin terus menatap nya dengan pandangan tak suka.
"ekhm... okay, saya langsung bicara saja"
"ngomong aja. daritadi udah gue tungguin!" beritahu Hanbin dengan malas.
"kamu.. terlihat masih tidak bisa melupakan Jennie" ujar Chanyeol dengan pelan.
Hanbin mendecih, senyum pedih tergambar diwajah cowok musisi tersebut.
"saya... hanya ingin berterima kasih kepada kamu, Hanbin.. karena, selama ini kamu sudah menjaga Jennie dengan sangat baik, menjaga dia sebagai sesama rekan selebriti, dan tentu nya menghibur Jennie dihari hari sulit nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...