"saya kangen banget..." ujar Jennie dengan manja, mereka baru memasuki rumah dan Chanyeol menatapnya dengan penuh cinta tanpa bisa berpaling kearah manapun selain Jennie.
Pria itu memberikan elusan pada bibir Jennie yang membengkak dengan ibu jari nya.
"sakit ya?" tanya Chanyeol khawatir dengan keadaan Jennie yang sepertinya kewalahan karena ciuman didalam lift tadi.
"engga... lagi" pinta Jennie dengan kekehan, Chanyeol tertawa kecil mendengar nya. Namun dia tetap memberikan ciuman seperti yang Jennie minta. Tapi hanya sebuah kecupan ringan tepat di bibir. Saat Jennie lengah, Chanyeol mengangkat tubuh mungilnya untuk masuk kedalam pangkuan nya, Chanyeol membawa tubuh Jennie menuju kamar mereka yang sudah lama begitu dingin tanpa kehadiran penghuni nya. Tubuh kokoh Chanyeol tidak merasakan beban sama sekali meskipun ia harus membawa Jennie dalam gendongan nya, bahkan pria itu dengan lihai membuka pintu kamar menggunakan kakinya yang panjang. Jennie mengalungkan kedua tangannya di seputar leher Chanyeol dan memberikan kecupan-kecupan kecil di pipi suami nya dengan mesra.
Klik!
Pintu terbuka, Jennie menendang pintu agar terbuka lebih lebar supaya mereka dapat masuk. Chanyeol mempercepat langkahnya menuju ranjang, ia langsung membaringkan Jennie dengan lembut diatasnya. Jennie membuka kancing kemeja suami nya dengan cepat saat mereka berdua kini berada diatas ranjang. Chanyeol melakukan hal yang sama, pria itu terlebih dahulu memberikan elusan lembut diseputar leher dan bagian dada Jennie yang masih tertutupi pakaian rapi sebelum melucuti semua kain yang menempel pada tubuh isteri nya.
Chanyeol terdiam, tidak melakukan gerakan apapun atau memberikan ciuman pada Jennie. hal itu membuat Jennie bingung dan merasa malu karena suami nya justru berhenti dan hanya menatapnya dengan senyum tipis dibibir.
"kenapa?" tanya Jennie lembut, seraya memberikan usapan pada dahi Chanyeol yang tertutupi rambut.
"sebentar..." Chanyeol mengancing kemeja nya lagi dengan asal. Pria itu lalu bangkit dari tempat tidur.
"Nenek... Papa, Mama... Joy... kalian sedang apa di dalam lemari?"ucap Chanyeol dengan tegas, mengabsen semua anggota keluarga ditengah suasana sunyi senyap seperti ini.
Jennie menaikan sebelah alisnya bingung, "mereka... ga ada disini.." ujar Jennie sembari meraih lengan suami nya. Jennie agak merinding karena ucapan Chanyeol tersebut.
Chanyeol tersenyum kecil, "coba kamu intip ke kolong ranjang. Dibawah ranjang, saya juga bisa mencium bau nya Ong"
Jennie menatap ngeri pada Chanyeol, "engga ah... mana mungkin" elak Jennie tak percaya.
Chanyeol hanya bisa menghela nafasnya, "Ong, keluar... sedang apa kamu di bawah tempat tidur"
Krieetttt
Jennie sangat terkejut karena pintu lemari terbuka sendiri, dan muncul Papa dan Mama nya Chanyeol dari dalam sana dengan senyum canggung dan gugup, lalu Joy menyusul bersama nenek yang sepertinya kehabisan nafas bersembunyi didalam lemari.
Ong merangkak dari bawah tempat tidur, tersenyum tidak jelas ketika berhadapan dengan Jenderal dan Isteri nya.
Jennie menganga dibuat nya, gadis itu tertawa lepas saat melihat satu persatu orang muncul dari tempat persembunyian nya masing-masing. Papa dan Nenek nya Jennie keluar dari ruangan wardrobe ditemani Dyo dan Mark yang membawa kue tart ditangannya.
"tuhkan.. apa saya bilang Jen?" ujar Chanyeol dengan bangga, dia sudah membuktikan bahwa insting nya sebagai seorang jenderal dan pemimpin pasukan keamanan di timur tengah benar-benar membuahkan hasil. Indera pendengaran Chanyeol, penglihatan sampai penciuman nya berfungsi dengan sangat baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...