32

1.4K 209 51
                                    


Hari-hari berlalu dengan sangat lambat setelah Jennie mengetahui sesuatu tentang Wendy dan mantan kekasihnya. Flores kini terasa semakin panas, musim hujan di tempat ini pun tidak dapat membantu mengembalikan semangat Jennie yang biasanya membuncah setiap turun nya hujan.

Sudah dua hari sejak kepergian Chanyeol bertugas ke Karake untuk mengomando latihan perang khusus prajurit, tapi Jennie tidak lagi bertanya kabar atau kembali menghubungi suami nya itu. Begitupun Chanyeol, pasti pria itu sibuk dengan jadwal kerjanya disana yang padat. Atau mungkin jaringan telepon yang semakin memburuk sehingga keduanya tidak dapat berkomunikasi.

Pagi menjelang siang, Jennie kembali pada aktivitasnya untuk menjadi guru bantu disebuah sekolah yang ada di desa. Tentu Jennie tidak sendirian, dia ditemani oleh Johnny dan Yuta yang selalu bertugas untuk menjadi guru bantu disamping tugas utama mereka sebagai tentara aktif perbatasan. Sebenarnya, Jennie sengaja pergi dari rumah agar tidak terus menerus mengingat Chanyeol. Dan juga menghindari pertanyaan dari Nenek dan Papa yang pasti akan khawatir melihat sikapnya yang berubah sejak Chanyeol pergi. jennie tidak mau membuat kedua orangtuanya khawatir seperti itu.

Jennie keluar dari dalam ruang kelas yang masih belum selesai direnovasi, kemudian duduk di teras luar dengan wajah pucat dan masam. Gadis itu menghela nafasnya, bahkan tidak menyadari kalau sejak tadi sikapnya sudah diperhatikan oleh Johnny yang sudah lebih dulu berada di luar.

"kamu kenapa Jen?" tanya Johnny dengan cepat seraya menghampiri Jennie dengan senyum tipis di bibirnya.

Jennie terhenyak, dan tertawa dipaksakan saat dirinya terkejut oleh sikap Johnny.

"engga kenapa-kenapa..." jawab Jennie pelan.

Johnny manggut-manggut, "oh iya apa kamu sudah tahu?...komandan akan pulang besok. Saya dapat kabar dari anggota di Karake, kalau tugas pergantian yang semula ditanggung komandan. Sudah ada yang handle."

Jennie melirik kearah Johnny, entahlah harus senang atau sedih. Jennie ingin menghindari Chanyeol sampai perasaannya benar-benar pulih, sehingga mereka tidak perlu berdebat jika bertemu nanti. Jennie lalu tidak menanggapi lagi informasi yang diberikan Johnny padanya. Wajah Jennie kembali tidak bersemangat, sangat berbeda dengan ia yang biasanya bersikap ceria dan banyak bercerita pada siapa saja yang mengajaknya mengobrol.

"apa kamu sakit Jen?" tanya Johnny lagi.

Jennie tertegun, dia hampir saja menangis saat Johnny bertanya demikian. Mengapa pertanyaan itu tepat sekali sehingga membuat Jennie kembali bersedih.

"enggak..kok...enggak... saya, baik-baik aja" balas Jennie dengan suara agak tersendat.

Saat Johnny hendak menyanggah ucapan Jennie. tiba-tiba saja Ong, Dyo, Mark, Daniel dan Yuta muncul di area sekolah. Kelima pemuda berseragam tentara rapi itu tampak membawa masing-masing jinjingan ditangan nya. Ong berada di garda terdepan bersama Yuta yang membawa sebuah box termos berukuran cukup besar. Johnny tertawa kecil melihat rekan-rekan nya itu seperti sekelompok siswa yang piknik.

"Hei.. hei... liat nih kita bawa apaan" kata Ong dengan ceria, ia menyapa Jennie dengan senyum jenaka nya sembari menurunkan jinjingan ditangannya ke atas bangku teras.

Jennie susah payah tersenyum melihat betapa gigihnya rekan-rekan Chanyeol disaat bekerja begini.

"tadi kita lewat rumah dinas Jenderal. Eh ada Nenek kamu disana Jen... nenek sama papa kamu kasih kita oleh-oleh dari Bandung." Papar Daniel dengan wajah sumringah.

Mark yang keliatan sudah lapar karena, waktu sudah hampir memasuki jam makan siang sesekali mengintip pada jinjingan yang dibawanya, si bungsu itu memang sangat imut kalau sudah berurusan dengan makanan.

The GeneralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang