sedikit 17+
Jennie menerobos masuk ke rumah studio Hanbin yang sejak 1 tahun lalu sudah di sewa Hanbin dan anggota band nya itu untuk rehearseal rekaman lagu. Sudah beberapa bulan ini, Jennie selalu kesulitan bertemu dengan Hanbin karena banyaknya jadwal mereka yang selalu saja bentrok. Dan, ini kesempatan terakhir Jennie sebelum ia benar-benar memutuskan untuk melanjutkan hubungan nya dengan Hanbin, atau putus saat ini juga.
Jennie pun menemukan Yoyo, drummer band sekaligus teman dekat Hanbin selama ini, Yoyo tampaknya kaget dengan kedatangan tiba-tiba Jennie yang masuk ke apartement mereka, "Loh, Jen.. lu ngapain kesini?!"
Jennie mendesah pelan dengan raut dingin, "Hanbin mana?"
Yoyo tampak kebingungan, "Hanbin... dia... tidur, di kamar. Barusan banget tidurnya"
Tanpa menunggu penjelasan lanjut dari Yoyo, Jennie langsung saja masuk kedalam kamar yang Yoyo maksud, gadis itu tidak harus mencari letak kamarnya, karena hanya ada satu ruangan disana selain studio.
"Jen.. kasian Jen, baru banget tidur dari subuh dia ngulang rekaman terus" beritahu Yoyo dengan nada melarang Jennie untuk masuk kedalam kamar. Jennie menepis tangan Yoyo dan menatap cowok itu tajam, Yoyo yang pada dasarnya tidak berani melawan seorang wanita akhirnya mengalah begitu saja.
"jangan dibangunin Jen.."
"Yo, ini demi kelangsungan hubungan gue sama Hanbin. Lo mending ga usah ikut campur" ucap Jennie sembari membuka pintu kamar yang tidak dikunci.
Lalu, setelah memasuki kamar itu, Jennie menemukan Hanbin setengah tertidur, posisinya duduk sambil kepalanya bersandar di kepala ranjang. Jennie menutup pintu kamar, dia tidak mau kalau Yoyo mendengar obrolan mereka yang sangat penting ini.
Hanbin tersenyum dipaksakan kearah Jennie, matanya sangat sayu dan wajah nya pucat.
Jennie tahu Hanbin menggunakan obat-obatan terlarang selama 6 bulan ini, tapi Hanbin sudah janji akan berhenti dari barang haram itu saat Jennie mengancam akan mengakhiri hubungan mereka. Tapi apa yang Jennie lihat sekarang? Hanbin teler karena pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi nya itu.
"Bin.." sapa Jennie dengan getir, tanpa sadar Jennie menangisi Hanbin yang justru nge-fly ditempat tidur.
"Jennie... ada apa?" tanya Hanbin yang berusaha mengembalikan kesadarannya, tapi gagal, karena masih ada raut mabuk diwajahnya dan Jennie tahu itu. Jennie mengusap wajah nya kasar, kalau saja Nenek dan Papa nya tahu Hanbin begini, jangankan untuk pacaran rasanya berteman dengan Hanbin saja pun Nenek dan Papa tidak akan memberikan izin sama sekali.
Tekanan dunia hiburan membuat Hanbin jadi begini, Hanbin yang dulu semangat dan selalu positif berubah sejak seorang teman lama menawari nya obat setan. Mula nya Hanbin mengonsumsi obat penenang yang dapat membuatnya tertidur lelap, tapi lama kelamaan Hanbin justru mencoba hal-hal baru dan lebih jauh. Sekarang, Hanbin jadi seperti ini. bukan Hanbin yang Jennie kenal semasa SMA, atau Hanbin yang Jennie tahu sangat menyayangi nya dan keluarga.
"rusak hidup kamu Bin... kita putus!"
Seperti ditampar, Hanbin membulatkan kedua mata sayu nya itu kala Jennie memutuskan sepihak hubungan mereka, dan Hanbin pun menahan lengan Jennie agar gadis itu tidak pergi. Jennie menangis tersedu-sedu ketika Hanbin mendekap tubuhnya kedalam pelukan.
"engga Jen, Hanbin gak mau putus! Tolong pikir baik baik..."
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfikceKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...