Jennie membuka mata nya pagi itu setelah tidur nyenyak yang terasa damai disamping Chanyeol, pandangan nya sedikit agak kabur saat sorot mentari dari arah jendela begitu terang benderang menerpa ruang tidur nya.
Gadis itu menggeliat kecil diatas ranjang dan terkejut saat menoleh ke samping kanan dimana Chanyeol tengah menatapnya sambil tersenyum.
"selamat pagi" sapa Chanyeol dengan begitu lembut dan ekspresi ceria pagi itu.
Jennie menutup bibirnya dan terkekeh karena mendapati wajah bersinar suami nya begitu dekat saat ini.
"pagiii" balas Jennie sambil perlahan mengangkat tubuhnya untuk duduk, Chanyeol membantu nya dengan siaga. Usia kandungan Jennie yang masih begitu muda membuat Chanyeol sangat was-was dengan pergerakan tubuh Jennie secara tiba-tiba. Seperti kata dokter, kalau Jennie tidak diperbolehkan dulu untuk melakukan aktivitas berat sebelum usia kandungan nya menginjak trimester kedua.
"maaf bangun nya siang..." keluh Jennie dengan sedikit cemberut, saat menyadari waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh, subuh tadi Jennie sudah bangun tapi dia hanya melaksanakan ibadah saja dan kembali meringkuk ditempat tidur, sementara Chanyeol tetap terjaga dan melakukan pekerjaan rumah sendiri.
"tidak apa-apa... pagi ini masih pusing?" tanya Chanyeol lembut seraya membelai halus puncak kepala isterinya yang dibingkai rambut nya yang lembut nan tebal.
Jennie menggeleng pelan, "kalo pusing enggak, tapi agak mual."
Chanyeol cemberut, "pasti repot ya, mengidam?"
"hehe, engga kok. Udah resiko nya kalo perempuan ngidam. Nenek juga bilang, kalo kehamilan pertama biasanya agak rewel dan pasti kena morning sickness" elak Jennie dengan senyum nya yang dipaksakan, ketika rasa mual kembali menguasai dirinya di setiap pagi.
"minum dulu..." Chanyeol menyerahkan segelas susu ibu hamil yang tampak masih mengeluarkan kepulan asap.
Jennie menerima nya dan mereguk sedikit demi sedikit susu buatan suami nya itu, rasanya sangat tawar dan memiliki bau yang tak enak bagi Jennie. jennie meringis dan buru-buru mengusap mulutnya dengan punggung tangan.
"Huekkk!!"
Jennie hendak muntah, namun gadis itu tak mengeluarkan apapun selain nyeri di ulu hati nya saja. Chanyeol segera membawa tubuh Jennie menuju kamar mandi dan mendudukan tubuh mungil isterinya diatas dudukan toilet.
Jennie menunduk dalam-dalam, nafasnya berantakan berusaha menyesuaikan diri untuk bisa melawan rasa mual nya. Chanyeol dengan sigap menggenggam erat tangan Jennie sebagai bukti kasih sayang nya pada Jennie, melihat Jennie dalam sebulan ini selalu mual dan muntah setiap bangun pagi membuat Chanyeol kadang tak tega meninggalkan isteri nya untuk sekedar bekerja.
Jennie tersenyum dipaksakan, ia membasuh wajahnya dengan air kran dan mendongak kearah Chanyeol yang menatapnya sendu.
"Maaf yaa, karena saya menghamili kamu... kamu jadi kerepotan" ungkap Chanyeol dengan raut penuh penyesalan.
Jennie tertawa kecil mana kala Chanyeol meminta maaf padanya seperti ini, bukan hanya pagi ini saja ia meminta maaf, melainkan setiap hari Chanyeol melakukan ini sampai Jennie sudah terbiasa.
"ini ke lima ratus juta kali nya kamu minta maaf" balas Jennie dengan jenaka.
Chanyeol membulatkan kedua mata nya, "sebanyak itu?"
"karena terlalu sering, saya pikir ini udah gak bisa terhitung."
Chanyeol tersenyum ketika Jennie membelai pipi nya dengan telapak tangan nya yang dingin. Jennie pasti merasa begitu mual sampai keringat dingin keluar dari tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The General
FanfictionKegagalan sebuah pernikahan yang sudah dimimpikan sejak dulu membuat keduanya terpisahkan jarak dan status. Lalu, disatu sisi ada sebuah penolakan besar atas sebuah lamaran dari seorang jenderal hingga menghasilkan penyesalan yang tidak berujung. Se...